PBB Sayangkan Masih Ada Negara Berperang di Tengah Wabah Corona
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Yang terburuk belum datang. Badai COVID-19 sekarang datang ke semua daerah konflik," kata Guterres dalam konferensi pers dikutip dari AFP, Jumat (3/4).
Badai ke daerah konflik yang dimaksud oleh Guterres merujuk ke daerah timur tengah seperti Suriah, Libya dan Yaman. Sebab hingga detik ini, masih terjadi pertempuran di sana.
Meski begitu, Guterres mengatakan sejak pihaknya menyerukan gencatan senjata pada 23 Maret lalu, sudah ada beberapa negara yang merespons seruan itu dengan baik.
Dia mengungkapkan sejumlah negara yang berkonflik seperti Kamerun, Afrika Tengah, Kolombia, Libya, Myanmar, Filipina, Sudan Selatan, Sudan, Suriah, Ukraina, dan Yaman, telah menyatakan dukungan untuk gencatan senjata.
"Kebutuhan itu (gencatan senjata) mendesak. Virus ini telah menunjukkan betapa cepatnya bergerak melintasi perbatasan, menghancurkan negara, dan merusak kehidupan," tegas Guterres.
ADVERTISEMENT
Tapi, tetap saja masih ada negara yang mengacuhkan seruan itu. Bahkan di beberapa daerah pertempuran semakin memanas.
"Dalam banyak situasi yang paling kritis, kami tidak melihat perlambatan pertempuran dan beberapa konflik, bahkan meningkat," ucap dia.
Guterres mengaku, diperlukan usaha keras agar negara yang masih berperang mau mengikuti seruan gencatan senjata ini. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada sejumlah negara dan LSM termasuk Paus Fransiskus yang sudah mendukung seruan PBB.
"Kami membutuhkan upaya diplomatik yang kuat untuk menghadapi tantangan ini. Untuk membungkam senjata, kami harus mengangkat suara untuk perdamaian," tutup dia.
Hingga Jumat malam, tercatat sudah lebih dari 1 juta orang di ratusan negara terpapar virus corona . Sementara jumlah orang yang meninggal akibat virus ini mencapai 55 ribu jiwa.
ADVERTISEMENT
--------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!