PBB Serukan Permohonan Bantuan untuk Pengungsi Serangan di Burkina Faso

17 Juni 2022 18:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengungsi Burkina Faso terlihat di tempat penampungan di Tougbo, Pantai Gading, pada 22 Januari 2022.  Foto: Sia KAMBOU / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pengungsi Burkina Faso terlihat di tempat penampungan di Tougbo, Pantai Gading, pada 22 Januari 2022. Foto: Sia KAMBOU / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa‑Bangsa (UNHCR) pada Jumat (17/6/2022) menyerukan permohonan bantuan darurat untuk membantu sebagian dari 16 ribu orang yang mengungsi, akibat serangan militan di Burkina Faso.
ADVERTISEMENT
"UNHCR khawatir dengan eskalasi kekerasan baru-baru ini terhadap warga sipil oleh kelompok bersenjata di Burkina Faso yang telah memaksa ribuan orang melarikan diri,” papar juru bicara UNHCR Matthew Saltmarsh, dikutip dari Reuters.
"(Hal ini) menempatkan sumber daya kemanusiaan di bawah tekanan," sambungnya.
Pekan lalu, Burkina Faso menyaksikan salah satu serangan militan paling mematikan yang pernah terjadi di negaranya. Pada Kamis (9/6/2022) malam, sekelompok penyerang tak dikenal pertama kali menyerbu sebuah pos polisi militer di kota Seytenga dan menewaskan 11 polisi.
Pengungsi Burkina Faso terlihat di tempat penampungan di Tougbo, Pantai Gading, pada 22 Januari 2022. Foto: Sia KAMBOU / AFP
Serangan di provinsi utara Seno itu memakan sedikitnya 100 korban jiwa. Sejauh ini, tentara telah ditemukan 79 mayat korban serangan tersebut.
Hingga saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden pekan lalu. Burkina Faso saat ini tengah memerangi pemberontakan dari kelompok-kelompok yang terkait dengan al Qaeda dan ISIS.
ADVERTISEMENT
Saltmarsh mengatakan, sejak 12 Juni, ribuan warga, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tiba di kota Dori di Burkina Faso timur setelah melarikan diri dari serangan itu. Beberapa dari mereka dilaporkan mengalami luka tembakan.
Penulis: Airin Sukono.