PBB Tentang Dakwaan Hukuman Mati untuk Pembunuh Khashoggi

Jamal Khashoggi. (Foto: Instagram/@jkhashoggi)

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menentang hukuman mati yang didakwakan kepada lima dari sebelas tersangka kasus pembunuhan Jamal Khashoggi. PBB menilai sulit untuk menentukan adil atau tidaknya tuntutan yang diberikan jaksa itu.

Komentar PBB itu disampaikan sehari setelah pengadilan besar terhadap 11 tersangka pembunuhan kolumnis Washington Post itu digelar. Juru bicara PBB Ravina Shamdasani menegaskan untuk melakukan penyelidikan kembali yang dilakukan secara independen dan “Dengan keterlibatkan internasional,” ujarnya, seperti dikutip dari Aljazeera, Sabtu (5/1).

Sepakat dengan PBB, kelompok-kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) juga menyerukan hal yang sama, yakni penyelidikan ulang pembunuhan Khashoggi yang bersifat independen.

“Mengingat kemungkinan keterlibatan pihak berwenang Saudi dalam pembunuhan Khashoggi dan kurangnya independensi sistem peradilan pidana Arab Saudi, ketidakberpihakan penyelidikan dan persidangan akan dipertanyakan,” kata Direktur Amnesty International di Timur Tengah, Samah Hadid, Kamis (3/1)

“Inilah mengapa kepemimpinan PBB dan investigasi secara independen dibutuhkan untuk oembunuhan itu,” sambungnya lagi.

Jamal Khashoggi dan Mohammed Bin Salman. (Foto: Instagram/@jkhashoggi , AFP/OSCAR DEL POZO)

Khashoggi adalah kolumnis yang terkenal dengan kritiknya kepada pemerintah Saudi melalui Washington Post. Saudi mengakui jurnalis berusia 59 tahun itu dibunuh secara terencana oleh 15 orang yang sengaja dikirim ke Istanbul. Jasad Khashoggi dimutilasi dan belum ditemukan hingga kini.

Sebelumnya, Saudi sempat membuat publik bingung dengan pernyataan yang berubah-ubah. Hal ini pula yang membuat kecurigaan publik soal keterlibatan MbS dalam kasus ini.

Pengadilan Khashoggi dilangsungkan secara tertutup bagi publik dan media. Tidak diketahui kapan pengadilan berikutnya akan dilakukan.