news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PBNU Kecam Tindakan AS Bunuh Jenderal Iran

7 Januari 2020 13:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenderal Iran Qassem Soleimani. Foto: Office of the Iranian Supreme Leader via AP
zoom-in-whitePerbesar
Jenderal Iran Qassem Soleimani. Foto: Office of the Iranian Supreme Leader via AP
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini mengecam tindakan Amerika Serikat membunuh jenderal asal Iran Qassem Soleimani.
ADVERTISEMENT
Helmy mengatakan, apa yang dilakukan AS terhadap Soleimani bertentangan dengan kemanusiaan. AS dinilainya telah melanggar prinsip perdamaian dunia.
"Mengecam keras tindakan Pemerintah AS bersama militernya yang dengan sengaja menembakkan roket yang menyebabkan gugurnya Jenderal Qassem Soleimani," sebut Helmy dalam keterangannya kepada kumparan, Selasa (7/1).
Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
Helmy mendorong agar komunitas internasional tak tinggal diam atas tindakan Negeri Paman Sam. Hal ini dilakukan untuk menjaga perdamaian dunia.
"Meminta kepada komunitas internasional dan PBB untuk menyerukan kepada AS agar bertindak secara rasional demi kepentingan perdamaian dunia. Segera tarik pasukan-pasukan AS di Timteng dan berhenti membunuh rakyat di wilayah tersebut," tutur Helmy.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Iran Hassan Rouhani berdoa di dekat peti jenazah Jenderal Qassem Soleimani di Teheran, Iran. Foto: President's website/via REUTERS
Ia juga mendorong Indonesia aktif dalam menyelesaikan konflik-konflik dunia, termasuk ketegangan antara AS-Iran, melalui mekanisme di PBB.
ADVERTISEMENT
"Prinsip yang harus dipegang Indonesia harus objektif melihat persoalan ini," tutur dia.
Di samping itu, Helmy meminta masyarakat menahan diri untuk bertindak provokatif yang dapat memperkeruh situasi.
Soleimani terbunuh dalam serangan drone AS di Baghdad. Kematian Soleimani memperburuk hubungan AS-Iran.
Kematian Soleimani memicu kemarahan Iran. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei berjanji akan menuntut balas.