PDIP: Capres Diumumkan Lebih Cepat Akan Ganggu Pemerintahan Jokowi

28 Desember 2021 18:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi, JK, Habibie, Mega di Rakornas PDIP Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi, JK, Habibie, Mega di Rakornas PDIP Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jajaran partai politik kini tengah menunggu PDIP mengumumkan usungan capres-cawapres jelang Pemilu 2024. Sebagai partai yang telah mencapai ambang batas presiden 20%, PDIP dapat mengusung capres-cawapres sendiri atau memilih berkoalisi.
ADVERTISEMENT
Politikus PDIP Andreas Pareira mengatakan semakin cepat PDIP mengumumkan capres-cawapres bukanlah keuntungan bagi parpolnya. Menurut dia, pengumuman paslon yang terlalu cepat justru akan mengganggu kinerja pemerintahan Presiden Jokowi.
“Kalau saya perhatikan, memang akhirnya kotak pandoranya di PDIP. Partai-partai lain menunggu PDIP akan calonkan siapa. Tapi bagi PDIP saat pengumuman penting, kalau terlalu cepat akan timbulkan pro kontra yang akan ganggu pemerintahan ini,” kata Andreas dalam acara rilis survei SMRC bertajuk Prospek Partai Politik dan Calon Presiden: Kecenderungan Perilaku Politik Pemilih Nasional, Selasa (28/12).
“Ini partai besar dan kita dalam posisi usung pemerintah yang sedang berjalan dan hadapi tantangan. Bagaimana usung pemerintahan saat ini juga bagian pencapresan. Usung Pak Jokowi atasi pandemi, pemerintahan baik, program-program terlaksana, akan jadi catatan publik,” imbuhnya.
Survei Prospek Parpol dan Capres. Foto: SMRC
Andreas melanjutkan, semakin lama PDIP mengumumkan capres-cawapresnya untuk 2024 akan lebih menguntungkan PDIP. Ia mengatakan PDIP akan terus memantau dinamika politik dan menunggu keputusan Ketum Megawati Soekarnoputri, hingga momentum yang tepat untuk mengumumkan capres-cawapres tiba.
ADVERTISEMENT
“Kita biarkan dinamika berjalan. Secara normatif panjang, bisa 1 tahun sebelumnya, bisa 3 bulan sebelumnya diumumkan. Karena memang politik momentum. Kami akan tunggu keputusan Ketum siapa capres-cawapres dan itu yang akan buat akumulasi kerja dari proses ini,” ujar dia.
“Karena hasil-hasil survei tren sebelumnya, ada beberapa nama di samping Pak Ganjar yang trennya naik. Nama lain seperti Mbak Puan, Bu Risma, Pak Basuki yang juga PDIP. Bahkan ada masyarakat yang lihat Bu Mega masih berpotensi jadi presiden,” tandas dia.