PDIP Gelar Perayaan Imlek Virtual: Ada Puan hingga Ahok

12 Februari 2021 16:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umat Tri Dharma bersembahyang menyambut Tahun Baru Imlek di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hwie Ing Kiong, Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat (12/2). Foto: Siswowidodo/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Umat Tri Dharma bersembahyang menyambut Tahun Baru Imlek di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hwie Ing Kiong, Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat (12/2). Foto: Siswowidodo/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
DPP PDI Perjuangan ikut merayakan perayaan Tahun Baru Imlek 2021 secara virtual, Jumat (12/2). PDIP mengusung tema 'Imlekan Bareng Banteng'.
ADVERTISEMENT
Beberapa tokoh hadir dalam acara ini. Mulai dari eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok), Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Wali Kota Singkawang Tjahai Cui Mie hingga Sejarawan Bonny Triyana.
Selain itu, Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga hadir dan memberikan sambutannya.
Puan mengingatkan ada peran Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dalam perayaan Imlek. Sebab Megawati-lah yang menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional.
"19 tahun lalu, Ibu Megawati Soekarnoputri berpidato pada perayaan Imlek di Kemayoran jakarta. Saat itu Ibu Megawati sebagai Presiden RI mengumumkan bahwa Imlek menjadi hari libur nasional. Secara resmi mulai berlaku di tahun 2003," kata Puan.
Ketua DPR Puan Maharani Orasi Ilmiah di Universitas Pertahanan. Foto: Dok. Istimewa
Puan menuturkan, hak itu diputuskan Megawati demi mengedepankan persatuan dan kesatuan. Selain itu tanpa melihat latar belakang suku agama dan ras.
ADVERTISEMENT
"Keputusan itu oleh Ibu Megawati atas kesadaran pentingnya menguatkan kesatuan dan rasa persaudaraan masyarakat dari berbagai asal usul, suku dan etnis," ucap Puan.
"Yang berkorban jiwa dan raga pada masa perjuangan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia yang terus berlanjut sampai sekarang untuk mewujud kan kemajuan bangsa Indonesia, " tambahnya.
Ilustrasi PDIP Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Puan menegaskan kerukunan antarumat beragama merupakan kekuatan utama Indonesia. Sehingga sudah seharusnya masyarakat Indonesia bersatu tanpa terpecah belah.
Terlebih saat ini pandemi COVID-19 masih belum dapat dikendalikan. Sehingga antarumat harus berjuang bersama.
"Keberagaman adalah taman sari Indonesia kekuatan bangsa Indonesia yang harus kita syukuri dan juga semangat, persatuan dan persaudaraan itu selalu relevan di semua zaman seperti saat ini ketika kita menghadapi berbagai tantangan kebangsaan dalam menghadapi pandemi COVID-19," kata Puan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, mantan Menko PMK itu memastikan meski dilakukan di tengah pandemi COVID-19, perayaan Imlek tahun ini tidak akan mengurangi makna dan rasa syukur atas apa yang diperoleh selama ini.
"Saya juga yakin walaupun Imlek ini dirayakan dalam kesederhanaan karena kita sedang berada di tengah pandemi tapi tidak akan mengurangi maknanya yaitu mengucap syukur atas apa yang kita terima. Serta mendoakan keselamatan dan kesejahteraan bagi semua di tahun yang akan datang," tutup Puan.