PDIP Harap Debat Cawapres Tak Didampingi Capres: Biar Tahu Mana Yang Kompeten

4 Desember 2023 15:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat pada malam budaya jelang Kongres V PDIP di Bali. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat pada malam budaya jelang Kongres V PDIP di Bali. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat berharap KPU menyelenggarakan sesi debat cawapres terpisah dari capres.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sesi debat cawapres diperlukan agar publik bisa melihat kompetensi cawapres secara objektif.
"Supaya masyarakat tahu, menerjemahkan visi misi dari capres dan cawapres itu sendiri-sendiri," kata Djarot di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (4/12).
"Dan masyarakat bisa menentukan mana cawapres yang betul-betul kompeten. Mana cawapres yang betul-betul berpengalaman, mana cawapres yang betul-betul punya integritas, punya pengetahuan yang lengkap," imbuh dia.
Cawapres Mahfud MD, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dan Gibran Rakabuming Raka. Foto: Antara dan kumparan
Djarot mengusulkan format debat dikembalikan seperti awal. Yakni satu sesi untuk capres-cawapres, dua sesi khusus untuk capres, dan dua sesi khusus untuk cawapres.
"Sebaiknya dikembalikan ke awal. Debat capres-cawapres satu kali bersamaan, dua kali debat antara capres, dua kali antar cawapres. Jadi fair. Sekali bareng, dua kali bergantian. Kembalikan aja ke situ," ujar dia.
ADVERTISEMENT
"Karena ketika misalnya presiden berhalangan tetap, maka yang gantikan wapres. Misalnya presiden cuti tugas kenegaraan, maka yang menggantikan wapres. Jadi sebaiknya dibuka saja (kompetensi cawapres selengkapnya)," tambahnya.
Djarot berharap aspirasi dari kubu paslon 03 Ganjar-Mahfud ini bisa diterima KPU. Tetapi ia memastikan, pihaknya akan mengikuti aturan final yang ditetapkan penyelenggara pemilu, termasuk soal debat.
"Tapi kembali ke keputusan KPU. Pada prinsipnya, kami pendukung Ganjar-Mahfud akan mematuhi, apa yang diputuskan KPU. Tapi harusnya KPU juga harus pahami aspirasi tim pemenangan masing-masing capres. Kan nggak ada yang perlu ditakutkan kan? Sudah tahu juga. Dan masyarakat juga memahami," tandas dia.
Anggota KPU Idham Holik memberikan keterangan pers terkait persiapan pendaftaran pasangan capres-cawapres di Gedung KPU RI, Jakarta, Senin (16/10/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sebelumnya, Anggota KPU RI Idham Holik menjelaskan rencana perubahan aturan debat capres-cawapres di Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Menurut Idham, dalam debat nanti, capres maupun cawapres akan tetap dihadirkan untuk mendampingi satu sama lain di seluruh sesi debat.
Teranyar ia menegaskan, tidak ada format baru dalam debat kandidat nantinya. Komposisi debat tetap sama, dengan debat capres sebanyak tiga kali, debat cawapres dua kali.
"Enggak ada format baru ya. Mas Hasyim Ketua KPU RI menegaskan debat itu 5 kali dengan rincian 3 kali debat capres, 2 kali untuk debat cawapres," kata Idham saat dihubungi, Senin (4/12).