news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PDIP Jawab Isu Bajak Hengky Kurniawan dari Demokrat: Tak Punya Tradisi

21 Desember 2019 20:13 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan. Foto: Aria Pradana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan. Foto: Aria Pradana/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat Hengky Kurniawan memutuskan mundur dari Partai Demokrat dan bergabung dengan PDIP. Keputusan Hengky tentu mendapat berbagai respons, tak terkecuali Wasekjen Demokrat Andi Arief.
ADVERTISEMENT
Dalam cuitan di Twitter, Andi Arief menuding Hengky Kurniawan pindah ke PDIP karena dijanjikan sebagai bupati.
"Selamat buat Hengky Kurniawan yang sekarang menjadi Kader PDIP. Mudah-mudahan seperti yg dikemukakan saat bertemu di Bandung beberapa waktu lalu, dijanjikan Rieke D Pitaloka akan menjadi Bupati secepatnya, karena bupati saat ini dari Nasdem bermasalah dan kejaksaan bisa membantu," tulis Andi Arief dikutip kumparan, Sabtu (21/12).
Menanggapi hal itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuturkan partainya tak memberikan jalan pintas bagi siapa pun untuk mendapatkan kekuasaan. Ia menyebut PDIP juga tak memiliki tradisi untuk membajak kader partai lain, sehingga ia menganggap Andi Arief hanya melemparkan tuduhan.
"Pada prinsipnya PDIP mengelola kekuasaan itu dengan membangun organisasi, tidak menempuh jalan pintas. Kami sebagai partai yang lebih memilih mendorong kader internal kami, karena kami tidak punya tradisi membajak kader partai lain untuk kepentingan kekuasaan," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12).
ADVERTISEMENT
"Biasa kalau Pak Andi Arief kan ahli menuduh," sambungnya.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Ia menyebut PDIP lebih mengutamakan untuk membangun organisasi, daripada membajak kader partai lain untuk menaikkan suara partai.
"Kami tidak punya rekam jejak untuk menggunakan hukum. Kekuasaan di dalam hukum untuk kemenangan elektoral, itu yang dimiliki PDIP. Kami lebih memilih membangun organisasi yang organik yang tumbuh dari bawah, sebagai sebuah kekuatan riil dari organisasi kepartaian ini," ungkap Hasto.
Lebih lanjut, Hasto menuturkan ia belum menerima formulir permohonan dari Hengky Kurniawan untuk bergabung ke partainya.
"Dalam catatan saya belum (ada formulir), tapi saya akan lakukan kroscek. Tapi proses dialog itu juga dilakukan, ketika dialog dengan kepala daerah wakil kepala daerah itu bukan otomatis sebagai rekrutmen, tidak. Karena rekrutmen harus didasarkan pada sebuah kesadaran, bukan karena kekuasaan," tutup Hasto.
Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan. Foto: Aria Pradana/kumparan
Hengky Kurniawan sebelumnya mengumumkan pengunduran diri lewat secarik kertas tertanggal 16 Desember 2019 yang ditujukan kepada Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan.
ADVERTISEMENT
"Saya menyatakan resmi mengundurkan diri dari Partai Demokrat," tulis Hengky dalam suratnya, Jumat (20/12).
DPC Demokrat Bandung Barat merasa kecewa dengan keputusan Hengky karena telah bekerja keras untuk pemenangannya. Meski begitu, Waketum DPP Demokrat Syarief Hasan menanggapi santai dan menyebut kadernya pergi adalah hal biasa.
"Seorang kader itu datang dan pergi itu sesuatu yang biasa. Juga di partai-partai lain juga banyak yang begitu," kata Syarief.