PDIP Klaim Partai Tersukses: Usung Sukarno, Megawati, dan Jokowi Jadi Presiden

22 Juli 2022 18:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam Seminar Internasional bertema Partai Politik dan Demokrasi, Senin (4/7). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam Seminar Internasional bertema Partai Politik dan Demokrasi, Senin (4/7). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
PDIP mengeklaim saat ini menjadi partai yang paling sukses membawa tokoh atau kadernya sebagai presiden Indonesia. Mulai dari Presiden RI ke-1 Sukarno, putrinya Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, dan Presiden ke-7 Jokowi.
ADVERTISEMENT
Sukarno menjadi presiden pertama Indonesia dengan sokongan Partai Nasional Indonesia (PNI). PNI ini yang kemudian bermetamorfosa menjadi PDI Perjuangan.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengajak para kadernya untuk berbangga dengan pencapaian tersebut. Ia pun meminta para kader terus turun langsung ke masyarakat agar PDIP dapat kembali membawa kemenangan di Pilpres 2024.
"Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi. Kita satu-satunya partai yang punya tiga presiden. Dengan sejarah, modal politik itu, kita akan lakukan hal yang sama [di 2024]. Tapi, kita hanya bisa lakukan kalau rakyat dukung kita. Karena itu [kita harus] turun ke bawah, termasuk TMP," Hasto dalam pelantikan DPD PDIP Taruna Merah Putih (TMP) Provinsi DKI Jakarta di Kantor DPD PDIP DKI Jakarta, Tebet, Jumat (22/7).
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati dalam Presidential Lunch di Istana, Rabu (15/6/2022). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Hasto mengingatkan para kader bahwa dukungan masyarakat hanya datang apabila PDIP bergerak ke masyarakat. Sebab itu, ia menekankan para kader harus berlomba-lomba menghasilkan prestasi di masyarakat untuk membawa kemenangan di Pemilu 2024.
Pada saatnya, lanjut Hasto, kader yang berprestasi akan dipilih PDIP untuk diusung di Pemilu Serentak 2024. Termasuk capres yang mandatnya ada pada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Kualitas pemimpin ditentukan mekanisme kaderisasi dengan gemblengan. Bagaimana jenderal besar itu pun percaya kalau jadi pemimpin akan ditentukan gemblengan. Nabi pun harus digembleng. Karena itu, prioritas PDIP mari berlomba gerak ke bawah, siapa yang berprestasi di tengah rakyat, rakyat akan beri apresiasi tertinggi. Jadi lomba kinerja," ungkap dia.
"Mari kita senapas dengan Bu Mega tiada hari tanpa pergerakan. Pak Jokowi-Ma'ruf tiada hari tanpa gerak ke daerah. Pak Jokowi itu kalau enggak blusukan pusing," tandasnya.
ADVERTISEMENT