PDIP Respons Dirty Vote: Kami Tak Menyangka Jokowi Sudah Berubah seperti Itu

12 Februari 2024 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto berbicara kepada wartawan pada konferensi pers di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Kamis (1/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto berbicara kepada wartawan pada konferensi pers di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Kamis (1/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PDIP merespons munculnya film dokumenter Dirty Vote. Film ini langsung ramai jadi pembicaraan karena mengungkap sejumlah kecurangan pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, film ini menggambarkan bagaimana kecurangan pemilu begitu masif. Belum lagi campur tangan presiden dan istana dalam berbagai lini.
"Dari film tersebut nampak kuatnya rekayasa pemilu yang diawali dengan manipulasi hukum di MK; keberpihakan penguasa istana terhadap Prabowo-Gibran melalui penunjukan PJ Kepala daerah yang ditempatkan sebagai hak prerogatif presiden," kata Hasto dalam keterangannya, Senin (12/2).
"Melupakan proses yang seharusnya demokratis; tekanan terhadap kepala daerah, kepala dinas, kepala desa, hingga kelompok demokrasi oleh oknum TNI/POLRI yang seharusnya bertindak netral hingga penyalahgunaan anggaran negara melalui bansos," tambah dia.
Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto bersantap bakso bersama di Magelang, 29 Januari 2024. Foto: Dok. Istimewa
Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud itu menilai, kecurangan pemilu yang dibeberkan Dirty Vote sudah dari hulu ke hilir. Ini seakan menguatkan berbagai intimidasi yang dialami kubu Ganjar-Mahfud dan PDIP.
ADVERTISEMENT
"Dalam pertimbangan akal sehat, nurani, dan moral, kami sungguh tidak menyangka Pak Jokowi sudah berubah seperti itu. Menempatkan kekuasaan di atas segalanya. Berbagai rekayasa kecurangan tersebut sangat merugikan Ganjar-Mahfud,” tutur dia.
Hasto menegaskan, pemilu akan damai bila kecurangan tidak ada. Karena pada akhirnya, suara rakyat yang akan menentukan pemenang.
"Karena itulah bagi siapa pun yang melakukan manipulasi Pemilu, dan mengerahkan seluruh elemen kekuasaan untuk kecurangan masif, akan berhadapan dengan kekuatan rakyat. Satyam Eva Jayate," ucap dia.