PDIP Safari Politik di Aceh: Ini Rumah Kedua Jokowi

6 Maret 2019 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Diniyah Islamiyah (Budi) di Kecamatan Lamno, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, Rabu (6/3). Foto: Raga Imam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Diniyah Islamiyah (Budi) di Kecamatan Lamno, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, Rabu (6/3). Foto: Raga Imam/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memimpin safari politik beberapa caleg partainya dan pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin ke Aceh, Rabu (6/3). Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Pondok Pesantren Bahrul Ulum Diniyah Islamiyah (Budi) di Kecamatan Lamno, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh.
ADVERTISEMENT
Hasto yang juga merupakan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin sempat menyampaikan sambutan saat berkunjung ke ponpes tersebut. Dalam sambutannya, Hasto menyebut Jokowi memprioritaskan pembangunan di Provinsi Aceh selama 4 tahun memimpin.
“Pembangunan di Aceh prioritas Pak Jokowi selama empat tahun belakangan ini. Aceh adalah rumah kedua Pak Jokowi,” ucap Hasto di lokasi, Rabu (6/3).
Dalam kesempatan itu, Hasto juga menyampaikan sosok Jokowi merupakan presiden yang bisa memuliakan para santri. Hal itu terbukti dengan lahirnya hari santri nasional.
“Pak Jokowi Presiden yang mengangkat harkat santri, memuliakan santri. Bukti lahirnya Hari Santri Nasional,” ujarnya.
Sementara itu, di lokasi yang sama, Wakil Ketua MUI yang turut hadir sebagai utusan cawapres Ma’ruf Amin, Lukmanul Hakim mengatakan pembangunan pesantren dan ekonomi merupakan prioritas program Jokowi-Ma’ruf Amin di kepemimpinan yang akan datang.
ADVERTISEMENT
“KH Ma'ruf Amin, tidak mungkin, tidak mengawal pemikiran-pemikiran Islam. Perjuangan Abah Ma'ruf tidak akan berubah sebagai kiai, ulama. Hanya memindahkan area perjuangan, dulu kultural, sebentar lagi struktural,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Lukmanul turut menyoroti penyebaran berita hoaks yang menyebut jika Jokowi menang, pelajaran agama akan dihapuskan. Menurut dia, hal tersebut merupakan fitnah yang dilakukan lawan politik.
“Seperti yang diedarkan hoaks disebutkan bahwa pasangan Jokowi-Ma’ruf akan menghapus pelajaran agama. Cawapresnya aja sulama, itu fitnah dan hoax,” tutupnya.