PDIP Sebut Megawati-Prabowo Bisa Bertemu usai MK: Tak Punya Masalah Pribadi

10 April 2024 10:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, menegaskan hubungan antara Ketum Megawati Soekarnoputri dengan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto, baik-baik saja dan tidak memiliki masalah pribadi maupun partai.
ADVERTISEMENT
"Seperti yang berulang-ulang kali disampaikan pimpinan-pimpinan PDIP yang lain, Ibu Megawati ataupun PDI Perjuangan tidak pernah punya masalah pribadi apa pun dengan Gerindra, dan khususnya Ibu Mega dan Pak Prabowo," kata Basarah kepada di Masjid At Taufiq, Jakarta Selatan, Rabu (10/4).
"Hubungan pribadi antara kedua beliau itu sepanjang sejarah yang saya ketahui sangat baik hingga hari ini," tambah dia.
Menurut Basarah, Megawati dengan Prabowo tidak tepat jika disebut harus melakukan rekonsiliasi. Sebab keduanya tidak mengalami perpecahan hubungan. Apalagi, kata dia, perbedaan pilihan dalam pemilu sangat wajar.
"Yang terjadi sekadar kompetisi pemilu presiden yang itu sudah kita sepakati sebagai suatu sistem bernegara kita, bahwa setiap lima tahun ada kontestasi pemilu legislatif, pemilu presiden dan juga pemilu kepala daerah," ucap Basarah.
Momen Prabowo Zubianto bersama Megawati Soekarnoputri. Foto: Instagram/@prabowo
Sehingga, Wakil Ketua MPR itu menuturkan akan sangat wajar jika pertemuan Megawati dan Prabowo akan terwujud pascapemilu 2024.
ADVERTISEMENT
"Kita harus menganggap hal itu sebagai suatu hal yang lumrah menjadi tradisi kita berdemokrasi, sehingga tidak pada tempatnya kalau kita harus mengatakan kita harus rekonsiliasi antara Ibu Mega dan Pak Prabowo," tambahnya.
Meski demikian, Basarah mengungkapkan bahwa tahapan pemilu belum selesai. Masih ada sengketa PHPU di Mahkamah Konstitusi. Hal ini perlu dibedakan antara konteks hubungan pribadi Megawati dan Prabowo, maupun konteks hubungan bernegara.
"Tapi dalam konteks kita bernegara, kita bersepakat bahwa Undang-Undang Pemilu telah mengatur bahwa tahapan pemilu akan berakhir setelah MK memutus sengketa PHPU, dalam hal ini sengketa PHPU hasil Pemilu Presiden, setelah itu kemudian pelantikan presiden dan sebagainya," tuturnya.
Bagi Basarah, meskipun secara fisik Megawati dan Prabowo belum melakukan pertemuan, namun keduanya sudah kontak batin. MK akan mengumumkan hasil gugatan pemilu pada 22 April mendatang.
ADVERTISEMENT
"Silaturahmi yang bersifat kenegaraan itu setelah PHPU di MK selesai. Tapi secara pribadi, saya kira meskipun mungkin secara fisik belum bertemu, antara hati Bu Megawati dan Pak Prabowo saya kira sudah saling kontak batin di antara mereka berdua," imbuhnya.
"Tapi sekali lagi mari kita ikuti aturan bernegara kita, bahwa PDIP masih menunggu hasil PHPU di MK yang prosesnya masih belum selesai," pungkasnya.