PDIP Singgung Operasi Khusus Imbas Kursi Pimpinan DPRD Turun di Pemilu 2024

25 Maret 2024 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen DPP PDIP Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) bersama Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD mendatangi Gedung Mahkamah Konstitusi untuk mendaftarkan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum(PHPU) Presiden dan Wakil Presiden. Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen DPP PDIP Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) bersama Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD mendatangi Gedung Mahkamah Konstitusi untuk mendaftarkan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum(PHPU) Presiden dan Wakil Presiden. Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
ADVERTISEMENT
Perolehan jumlah kursi DPRD provinsi untuk PDI Perjuangan pada Pemilu 2024 turun dibandingkan Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, hal tersebut dikarenakan ada ada operasi masif untuk mengecilkan suara PDIP.
“Di tingkat provinsi, tentu saja mengalami penurunan yang di tingkat, karena bekerjanya operasi yang sangat masif, total perolehan kursi DPRD provinsi dari 413 menjadi 395 yaitu turun 18,” kata Hasto kepada wartawan di DPP PDIP, Jakarta, Senin (25/3).
“Ditinjau dari jumlah wakil ketua DPRD provinsi dan ketua DPRD provinsi itu ada di 31 provinsi, ya artinya ini sekitar 81,6 persen,” imbuhnya.
Kader PDIP menghadiri agenda Bulan Bung Karno di GBK. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Hasto mengatakan, PDIP tetap bersyukur meski dalam keadaan Pemilu yang abuse of power, PDIP tetap bisa meraih kemenangan secara perolehan suara sah nasional.
“Kami mengucapkan syukur bahwa setidaknya di tengah gempuran yang sangat dahsyat sebagai ujian sejarah PDIP, kami tetap dapat mempertahankan posisi sebagai pemenang pemilu tiga kali berturut-turut dan itu tidaklah mudah,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Di tengah-tengah persoalan supremasi hukum yang turun ke tingkat nadir dan kemudian abuse of power yang sayangnya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo,” lanjutnya.
Dalam perolehan suara yang ditetapkan KPU, PDIP memperoleh suara terbanyak yaitu 25.387.278 suara atau setara 16,72%.
Angka tersebut menurun dibanding Pemilu sebelumnya yang PDIP meraih 27.053.961 suara atau 19,33 persen.