PDIP soal Ganjar Capres Teratas di Survei: Ibu Megawati yang Menentukan

28 Oktober 2020 18:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Pemprov Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Pemprov Jateng
ADVERTISEMENT
Lembaga survei Indikator Politik menemukan sejumlah sosok potensial yang masuk bursa calon presiden pada Pilpres 2024. Hasilnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berada di urutan teratas dengan 18,7 persen disusul Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
Terkait hasil survei itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan capres dan cawapres akan ditentukan oleh Ketum Megawati Soekarnoputri yang telah diberikan mandat dalam kongres.
"Bagi PDIP terkait dengan siapa yang akan menjadi capres cawapres 2024 yang akan datang, mekanisme yang dibangun di partai telah menempatkan Ibu Megawati Soekarnoputri Ketum PDIP dengan mandat yang diberikan oleh kongres untuk menentukan pasangan calon tersebut," kata Hasto, Rabu (28/10).
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dalam acara pengumuman cakada PDIP tahap V. Foto: PDIP
Sebelum menentukan capres, Hasto menututkan partainya akan terus menjalankan fungsi pendidikan dan kaderisasi politik. Sehingga, kata dia, Megawati dapat menentukan pilihan terbaik saat menentukan capres.
"Skala prioritas yang dilakukan oleh partai adalah kerja untuk rakyat memberikan direction terhadap pergerakan rakyat terlebih di tengah pandemi ini. Dan partai terus melakukan fungsi pendidikan dan kaderisasi politik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Bagi PDIP menjadi pemimpin itu juga menjalankan sebuah representasi dari rakyat itu sendiri. Sehingga pertimbangan-pertimbangab yang bening akan diambil Ibu Ketum dengan melihat kepentingan bangsa dan negara," sambung dia.
Lebih lanjut, dia pun menuturkan bedasarkan sistem demokrasi Indonesia, masyarakat memiliki kedaulutan tertinggi untuk menentukan pemimpin masa depan.
"Tentang Pilpres 2024 yg akan datang Ibu Ketum dalam arahannya tadi sudah sangat jelas bahwa kita telah meganut sebuah proses demokrasi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaultan tertingi dalam menentukan pemimpinnya, termasuk siapa yang nanti menjadi presiden pada tahun 2024," pungkas dia.