PDIP soal Sandi Disemprot Susi: Jangan Kaburkan Data demi Simpati

19 Oktober 2018 13:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasto Kristianto Sekjen PDIP (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hasto Kristianto Sekjen PDIP (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menanggapi pernyataan cawapres Sandiaga Uno yang disemprot Susi Pudjiastuti soal izin nelayan. Hasto menilai kata-kata Sandi adalah cerminan wataknya.
ADVERTISEMENT
"Kata-kata yang keluar dari pemimpin itu mencerminkan watak dan kepribadian dari seorang pemimpin tersebut," kata Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/10).
"Terhadap pro kontra antara Pak Sandi dan Ibu Susi memperlihatkan bagaimana Pak Sandiaga tidak menerima informasi yang cukup," sambungnya.
Hasto menuturkan, seharusnya timses Sandi memberikan masukan data yang akurat, sehingga Sandi tidak meontarkan pernyataan yang kurang benar. Sebab, menurutnya, sangat berbahaya jika seorang pemimpin melontarkan pernyataan tanpa data dan kajian mendalam.
Hasto lalu memberikan contoh kasus hoaks Ratna Sarumpaet yang terlanjur disikapi serius oleh kubu Prabowo-Sandi. Bahkan, saat itu, Hasto menilai Prabowo terlanjur melontarkan pidato yang berapi-api.
"Kita bayangkan kalau polisi tidak mengungkapkan hal itu (kebohongan Ratna), indikasinya sangat luas bagi bangsa dan negara. Data chicken rice, data harga telur justru malah turun, data terkait proses perizinan nelayan," imbuh Hasto.
Gaya Sandiaga Uno menunnjukan bantal leher. (Foto: Instagram/@sandiuno)
zoom-in-whitePerbesar
Gaya Sandiaga Uno menunnjukan bantal leher. (Foto: Instagram/@sandiuno)
Ia berharap, cawapres nomor urut dua itu tidak mengabaikan data yang sebenarnya saat melontarkannya ke masyarakat. Hasto mengingatkan, jangan sampai data-data riil diabaikan hanya untuk mencari simpati rakyat.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai karena upaya mencari simpati rakyat, kemudian berbagai upaya mengaburkan data itu dilakukan," pungkas Hasto.
Sebelumnya, Susi mengaku geram dengan komentar Sandi soal kesulitan mengurus Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI). Menurut Susi, seharusnya Sandi melakukan riset mendalam terlebih dahulu sebelum berkomentar.
"Jadi jangan asal ngomong dulu. Belajar dan baca dulu Undang Undang Perikanan baru komentar. Saya tidak suka sektor riil seperti ini dibawa ke ranah politik. Mestinya politikus itu kalau mau buat komentar harus banyak riset dulu,” kata Susi di Gedung Mina Bahari IV KKP, Jakarta, Rabu (17/10).