PDIP Sumut Sindir Bobby Jadi Kader Gerindra: Semoga Setia

22 Mei 2024 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bobby Nasution menunjukan kartu tanda anggota Partai Gerindra usai mendaftar pilgub via Gerindra Sumut, Senin (20/5/2024). Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bobby Nasution menunjukan kartu tanda anggota Partai Gerindra usai mendaftar pilgub via Gerindra Sumut, Senin (20/5/2024). Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Aswan Jaya menyindir eks kadernya, Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang sudah resmi mendaftar pemilihan gubernur (Pilgub) Sumut dan menjadi kader Partai Gerindra.
ADVERTISEMENT
Ia mendoakan, Bobby bisa berkomitmen dan setia menjadi kader partai yang dipimpin oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto itu. Tidak seperti saat menjadi kader PDIP yang berkhianat kepada partai.
Berkhianat yang dimaksud adalah saat Pilpres 2024, Bobby lebih mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dibanding calon dari PDIP Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Pertama semoga dia setia dengan partai barunya dan tidak menjadi seseorang yang oportunis,” kata Aswan saat dihubungi Rabu (22/5).
Kata Aswan, dalam berpartai politik, seorang kader juga harus mewujudkan cita-cita bersama. Bukan untuk kepentingan pribadi.
“Dan kedua berpartai ini kan kita mewujudkan cita-cita kolektif ya. Bukan cita-cita diri sendiri. Nah sebaiknya dia memahami itu,” kata dia.
“Sehingga tidak pindah sana-sini untuk kepentingan pribadi. Itu contoh politik yang tidak baik bagi generasi muda,” sambungnya.
Wali Kota Medan Bobby Nasution saat ditemui di Asrama Haji Medan pada Kamis (16/5). Foto: Tri Vosa/kumparan
Aswan menilai apa yang dilakukan Bobby saat ini menggambarkan kepribadian Bobby berpolitik. Aswan melihat Bobby ‘memanfaatkan’ PDIP untuk kepentingan pribadi di Pilwalkot Medan 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
“Ya sebelumnya kami enggak berpikir begitu (dia jadi kader di PDIP untuk kepentingan Pilwalkot Medan) tapi sekarang apa yang dia praktikkan sekarang ini ya begitu,” kata dia.
“Oportunis kan untuk kepentingan diri sendiri dia bisa meninggalkan apa dan siapa pun. Sayangnya dia masih muda tapi perilakunya begitu. Ini bukan keteladanan yang baik,” tuturnya.