PDIP Tanggapi Prabowo: Permintaan Maaf dengan Rakyat Itu Tanpa Syarat

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (1/9). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto turut berkomentar soal permintaan maaf capres Prabowo Subianto terkait pernyataannya soal tampang Boyolali.

Hasto mengatakan, permintaan maaf kepada rakyat merupakan bagian dari tradisi Indonesia. Namun, ia menyebut permintaan maaf kepada warga Boyolali mesti tanpa syarat.

"Permintaan maaf dengan rakyat itu hal yang tanpa syarat. Maaf ya maaf, enggak usah pakai catatan," kata Hasto di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (7/11).

Terkait tudingan politisasi terhadap isu tersebut, Hasto menegaskan pihaknya tidak pernah mempolitisasi isu tampang Boyolali itu. Hasto menilai, pernyataan Prabowo itu tak pantas diucapkan oleh seorang pemimpin.

"Jangan karena biasa masuk hotel kemudian mengatakan masyarakat sana enggak bisa masuk hotel. Kurang pas bagi seorang pemimpin. Lebih baik kita belajar bersama. Menjadi pemimpin itu ditentukan dengan yang disampaikan ke publik," tuturnya.

Kendati demikian, Hasto mengaku pihaknya telah menerima permintaan maaf Prabowo tersebut. Ia mengatakan telah menghubungi Bupati Boyolali dan meminta agar permintaan maaf itu diterima.

"Saya langsung hubungi Bupati Boyolali, sudah minta maaf saja, semua damai bergandengan tangan. Nanti kalau Pak Prabowo datang sudah, kita kasih air degan (kelapa muda) supaya menyegarkan," ujarnya.

Sebelumnya, Prabowo menyampaikan permintaan maaf jika ada pihak yang tersinggung dengan pernyataannya. Ia juga bersedia jika diminta berdialog untuk meluruskan maksud pernyataannya secara langsung.

"Kita baik-baik saja, demokrasi ya harus dinamis. Kalau demokrasi ideologis, kalau kita enggak boleh melucu, seloroh, becanda, joking, ya bosen. Ya, tidurlah mereka semua, capek, kasihan," ucap Prabowo dalam unggahan di akun Instagram salah satu tim kampanyenya, Dahnil Anzar Simanjuntak, Selasa (6/11).