Joko Widodo, Jokowi, Prabowo Subianto

PDIP: Yang Tak Suka Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo Ingin Indonesia Rusak

14 Juli 2019 13:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) saat tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) saat tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
PDIP menilai positif pertemuan Jokowi dan Prabowo pada sabtu (13/7) lalu. Sebab pertemuan tersebut bentuk nyata dari sikap dua negarawan, sehingga patut dicontoh oleh pendukung masing-masing di akar rumput.
ADVERTISEMENT
Politikus PDIP Charles Honoris mengatakan rekonsiliasi keduanya telah melampaui kepentingan politik praktis seperti keputusan soal koalisi ataupun oposisi sekalipun.
"Mereka hanya ingin rakyat Indonesia kembali bersatu, tidak ada lagi cebong dan kampret, pasca-polarisasi yang tajam dalam Pilpres 2019," kata Charles dalam keterangannya yang diterima kumparan, Minggu (14/7)
Oleh karena itu, menurut Charles jika ada pihak-pihak yang tidak suka dengan rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo menurut Charles mereka adalah anti pancasila dan persatuan Indonesia.
"Dengan kata lain, mereka hanyalah orang-orang yang ingin dan senang kalau Indonesia rusak dan terus terbelah, agar kepentingan jangka pendek mereka tercapai," ujarnya.
Anggota Komisi I DPR itu menilai patut dicurigai ada ideologi trans-nasional yang bermain di balik pihak yang tak suka dengan rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi. Sebab siapa pun yang mencintai Indonesia pasti setuju dengan semangat persatuan yang diserukan oleh Jokowi dan Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Kita harus terus waspada terhadap kekuatan-kekuatan yang ingin merongrong dan merusak NKRI. Indonesia tidak boleh kalah dengan kekuatan-kekuatan anti-Pancasila dalam bentuk apapun," tutup Charles.
Pertemuan Jokowi dan Prabowo kini masih belum diterima oleh pendukung Prabowo. Salah satunya PA 212, mereka bahkan menyatakan sikap tak akan mendukung lagi Prabowo.
“Atas peristiwa pertemuan PS (Prabowo Subianto) dan JKW (Jokowi) kami sampaikan kepada PS, selamat tinggal PS,” kata Kepala Divisi Hukum PA 212 Damai Hari Lubis dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/7).
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten