PDN Kominfo Diserang Ransomware, Soal Cyber Security Jadi Sorotan

24 Juni 2024 14:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politikus Partai Golkar Meutya Hafid menghadiri Workshop "Golkar dan Kemajuan Indonesia" di DPP Golkar, Jakarta, Rabu (20/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Politikus Partai Golkar Meutya Hafid menghadiri Workshop "Golkar dan Kemajuan Indonesia" di DPP Golkar, Jakarta, Rabu (20/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, menyebut bahwa saat ini pusat data nasional (PDN) yang sedang down sudah dilakukan pemulihan. Namun, pemulihan tersebut belum sempurna.
ADVERTISEMENT
“Jadi kalau dibilang belum pulih betul, memang belum. Tapi dipulihkan secara berkala sudah ya,” kata Meutya kepada wartawan di kawasan DPR, Senayan, Jakarta, Senin (24/6).
Informasi terbaru dari pemerintah, serangan siber yang menimpa server PDN adalah ransomware. Penyerang meminta tebusan 8 juta dolar AS atau sekitar Rp 131 miliar.
Sementara itu, hingga saat ini, Komisi I masih menunggu penjelasan dari Kominfo terkait serangan siber tersebut. Namun, ia menekankan agar dilakukan peningkatan keamanan siber.
“Mau itu malfungsi mau itu serangan, masalah utamanya ada pada ketidakcakapan cyber security kita. Jadi ini yang perlu diperbaiki,” Meutya.
Selain itu, Komisi I juga bakal memanggil Kominfo apabila dalam beberapa waktu ke depan tidak ada perbaikan. Ransomware itu sendiri merupakan serangan virus dengan meminta tebusan.
ADVERTISEMENT

Diserang Brain Cipher Ransomware

Kepala BSSN Letjen Purn Hinsa Siburian di gedung Kominfo memberi penjelasan pers tentang update serangan siber pada server PDN, Senin (24/6/2024). Foto: KemkominfoTV
Terpisah, Kepala BSSN Letjen TNI Hinsa Siburian mengungkapkan serangan terhadap server PDN berasal dari ransomware. Bahkan, ini merupakan jenis varian terbaru.
"Perlu kami sampaikan insiden PDS ini adalah serangan siber dalam bentuk ransomware dengan nama Brain Cipher Ransomware," kata Hinsa dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (24/6).
"Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari Ransomware Lockbit 3.0. Jadi memang Ransomware ini, kan, dikembangkan terus, jadi ini adalah yang terbaru," tambah dia.

Usut Dugaan Pidana

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kemkominfo Usman Kasong. Foto: Kominfo
Sebelumnya, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan BSSN dan Polri untuk mendalami dugaan tindak pidana di lumpuhnya server itu.
"[Penyebabnya] Masih ditelusuri BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara). Kalau memang ada tindakan pidana, BSSN akan berkoordinasi dengan Polri. Kominfo berkoordinasi dengan BSSN dan Polri untuk menelusuri penyebab down-nya PDNS 2," kata Usman kepada wartawan, Minggu (23/6).
ADVERTISEMENT
Usman mengaku, Kominfo masih berupaya melakukan pemulihan. Sementara autogate bandara sudah mulai bisa beroperasi
"Kita terus melakukan pemulihan. Autogate bandara sudah beroperasi sejak tadi malam," ucap dia.