Pedagang Oleh-oleh di Pasar Seni Bali Rindu Wisman: Pendapatan Sudah Tak Menentu

12 Oktober 2021 17:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pedagang di Pasar Seni Kuta, Bali, Selasa (12/10).  Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pedagang di Pasar Seni Kuta, Bali, Selasa (12/10). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah pedagang oleh-oleh tak sabar wisatawan mancanegara segera berlibur ke Bali. Mereka berharap ekonomi yang luluh lantak imbas COVID-19 kembali normal.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang merasakan dampak adalah pedagang suvenir di Pasar Seni Kuta, Kabupaten Badung, bernama Wayan Sumarni.
"Saya berharap sekali kedatangan wisman, semoga cepat pulih seperti biasa saat normal dulu. Itu harapan saya sebagai pedagang. Saya juga sudah rindu ngobrol dengan turis asing," kata Sumarni, Selasa (12/10).
Perempuan yang sudah 40 tahun mencari nafkah di Pasar Seni Kuta ini mengatakan, telah menutup toko pakaian hampir satu tahun imbas COVID-19. Awal tahun ini, ia mulai membuka toko berukuran 2 x 3 meter yang disewa Rp 7 ribu per hari.
Suasana pedagang di Pasar Seni Kuta, Bali, Selasa (12/10). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Ternyata pembukaan toko tersebut tidak berpengaruh terhadap pendapatannya. Sebab mayoritas wisatawan berbelanja ke Pasar Seni berasal dari luar negeri.
"Sebelum COVID-19 bisa dapat sekitar Rp 1 Juta per hari, kalau sekarang paling cuma Rp 70 ribu, bahkan tidak ada (pemasukan) sama sekali," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Pedagang lain bernama Kadek Ria juga mengaku sudah tak sabar menanti kedatangan wisman. Ria mengaku pendapatannya sejak pandemi COVID-19 tak menentu. Bahkan sejak dibuka usai PPKM Darurat, pendapatannya tak sampai Rp 100 ribu sehari.
"Sempat buka saat new normal, terus tutup saat PPKM Darurat, terus tiga minggu terakhir buka, tapi (pendapatan) tidak menentu," kata dia.
Oleh sebab itu ia berharap, pembukaan pintu pariwisata untuk wisman tak ditunda lagi. Sebab, puluhan pedagang di Pasar Seni sudah menjalani vaksinasi COVID-19 dosis lengkap dan menerapkan protokol kesehatan.
"Karena kalau masih ditunda, kami bingung mau makan apa," kata dia.
Saat ini, Bali tengah bersiap membuka kembali penerbangan internasional yang melalui Bandara Internasional Ngurah Rai. Hal ini disampaikan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Keputusan membuka kembali kunjungan wisman ini dikarenakan terus menurunnya kasus konfirmasi COVID-19 nasional. Penurunan kasus juga terlihat di Jawa dan Bali, yang sebelumnya mengalami puncak kenaikan kasus pada Juni-Juli lalu.
Meski membuka kunjungan dari luar negeri, hanya ada lima negara asal wisatawan mancanegara yang akan diperbolehkan masuk ke Indonesia, yakni Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, Dubai (Uni Emirat Arab), dan Selandia Baru.
Tak hanya itu, bagi mereka para wisatawan mancanegara diwajibkan mengikuti protokol kesehatan ketat yang ditetapkan. Seperti melakukan tes COVID berkala hingga karantina dengan biaya sendiri.
Suasana pedagang di Pasar Seni Kuta, Bali, Selasa (12/10). Foto: Denita BR Matondang/kumparan