Pedagang Pasar Beringharjo dan Malioboro yang Tolak Divaksin Bakal Disanksi

25 Februari 2021 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berada di kawasan Malioboro saat uji coba Semi Pedestrian jalan Malioboro, Yogyakarta, Selasa (3/11/2020). Foto: Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Warga berada di kawasan Malioboro saat uji coba Semi Pedestrian jalan Malioboro, Yogyakarta, Selasa (3/11/2020). Foto: Andreas Fitri Atmoko/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Pedagang di Pasar Beringharjo dan kawasan Malioboro Yogyakarta akan divaksin corona secara massal mulai 1 Maret 2021. Para pedagang tersebut wajib mengikuti vaksinasi atau akan kena sanksi.
ADVERTISEMENT
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjelaskan, terkait sanksi kepada penolak vaksin ini masih dibahas dengan DPRD.
"Saat ini kita sedang membahas dengan DPRD raperda tentang penyakit menular. Kalau sanksi, ada yang cukup dengan perwal yang sifatnya administratif, kalau menyangkut pidana diatur dalam perda. Kita menunggu pembahasan di DPRD," kata Heroe dalam pesan tertulisnya, Kamis (25/2).
"Jadi (rencana) sanksi tidak boleh jualan atau harus melakukan swab antigen setiap 3 hari. Jangan dilihat soal sanksinya tapi bagaimana kita mencoba melindungi warga, pedagang dan pengunjung di Malioboro dan Beringharjo, agar kondisi perekonomian bisa perlahan pulih," katanya.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Heroe menjelaskan masyarakat jangan memandang negatif soal sanksi ini. Pemkot Yogyakarta memberikan sanksi sebagai upaya melindungi masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Bayangkan semua pedagang Malioboro dan Beringharjo sudah jalan prokes COVID, sudah menjalankan vaksinasi tetapi ada satu dua orang yang tidak bersedia? Bagaimana perasaan teman-teman pedagang sekitarnya? Bagaimana perasaan orang yang akan melakukan transaksi atau jual beli. Kan menjadi tidak aman dan nyaman," kata Heroe.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memberlakukan uji coba pedestrian Malioboro bebas kendaraan bermotor mulai hari ini, Selasa (3/11). Uji coba ini berlangsung hingga 15 November saja. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Vaksinasi massal ini juga sebagai upaya melindungi pedagang. Dengan vaksinasi ini para pedagang akan memiliki daya imun untuk melawan virus.
"Dengan demikian, jika seluruh pedagang Malioboro dan Beringharjo sudah vaksinasi, setidaknya pelaku usaha akan lebih terlindungi dengan imunitas yang dicapai dengan vaksinasi," kata Heroe.
"Harapannya tentu bisa menjadi iklim usaha di Malioboro dan Beringharjo bisa perlahan pulih karena kondisi kesehatan pelaku usaha sudah mampu melindungi dengan vaksin untuk melawan virus yang datang," katanya.
ADVERTISEMENT
Heroe menjelaskan, ketika sudah divaksinasi para pedagang juga tetap harus taat prokes seperti memakai masker, jaga jarak, selalu cuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
"Itu wajib dilakukan sebelum maupun sesudah vaksinasi. Selama kondisi virus masih menyebar, maka perlindungan prokes harus dijalankan kapan pun itu," kata Heroe.

Tiga Tempat Vaksinasi

Vaksinasi pedagang Pasar Beringharjo dan kawasan Malioboro terungkap saat Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Ndalem Kilen, Keraton Yogyakarta, Minggu (21/2).
Setidaknya ada tiga tempat yang akan digunakan vaksinasi massal yaitu Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, dan Taman Parkir Abu Bakar Ali. Semuanya berada di wilayah Kota Yogyakarta.
Bangunan Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
"Dalam kunjungan ini, saya mau minta izin karena beliau kan tuan rumahnya, karena rencana 1 Maret mendatang, kami akan mengadakan vaksinasi untuk pedagang di Pasar Beringharjo. Semoga agendanya dapat berjalan lancar," kata Menkes dalam rilis Humas Pemda DIY yang diterima kumparan, Minggu (21/2).
ADVERTISEMENT
Ditargetkan ada 19.897 jiwa yang menerima vaksinasi massal ini. Jumlah itu terdiri dari 8.144 pedagang Pasar Beringharjo dan sekitarnya, 2.600 masyarakat sekitar Malioboro dan Alun-alun Utara, dan 9.153 pegawai toko yang ada di sepanjang kawasan Malioboro.
"Kita lihat kalau mereka kan ketemu dengan langganannya, ketemu banyak orang, oleh karena itu kita akan vaksinasi mereka," ujar Menkes.