PeduliLindungi Akan Disulap Jadi Satu Sehat, Bisa untuk Check Up hingga Berobat

2 Januari 2023 15:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi PeduliLindungi dan MyPertamina. Foto: ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi PeduliLindungi dan MyPertamina. Foto: ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menkes Budi Gunadi Sadikin membeberkan nasib PeduliLindungi ke depan usai PPKM dicabut Presiden Jokowi. Bukan hanya digunakan untuk COVID, tapi untuk sistem kesehatan secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
“Kami (Kemenkes) adalah subsektornya, kita bikin sistem teknologi informasi yang namanya Satu Sehat, jadi bagian dari satu data Indonesia, kita Satu Sehat,” kata Menkes Budi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/12)
Keppres soal hal tersebut sudah ditandatangani Jokowi tanggal 17 agustus 2022. Terkhusus untuk data Satu Sehat, Kemenkes diberi deadline sampai 2023
“Semua fasilitas kesehatan, rumah sakit contohnya, semua puskesmas, semua klinik, semua apotek, semua laboratorium, harusnya terintegrasi data ke Satu Sehat. Gunanya supaya apa? supaya nanti bisa dimanfaatkan masyarakat,” beber Menkes Budi.
“Nanti PeduliLindungi akan kita tranformasikan ke platform Satu Sehat, di mana-mana temen yang sudah punya, karena sudah download, tetap bisa pakai,” imbuh Budi.
Menkes Budi Gunadi Sadikin sampaikan keterangan pers di Istana Presiden, Jakarta, Senin (2/1/2023). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
Nantinya, fungsi aplikasi PeduliLindungi bukan hanya untuk vaksin dan scanning saja. Namun akan bisa digunakan untuk imunisasi anak, cek darah hasil laboratorium, hingga general check up.
ADVERTISEMENT
“Masuk datanya ke situ, kita general check up ke rumah sakit, masuk datanya. Bukan hanya data tulisannya, sampai data image, sampai video CT scan, Magnetic resonance imaging (MRI)-nya masuk,” terang Eks Wamen BUMN ini.
Bahkan, nantinya, ketika membeli obat di rumah sakit akan turut terintegrasi.
“Sehingga terintegrasi dan jadi miliki individu, sekarang kan dimiliki fasilitas kesehatan. Itu akan menjadi milik individu,” ungkap Budi.
Ke depan, Budi berharap data tersebut bisa digunakan Pemerintah daerah (Dinas Kesehatan) untuk memahami population health atau kesehatan populasi.
“Kami harapkan di akhir 2023 sudah selesai, semua terintegrasi sehingga 2024 bisa kita manfaatkan,” tandas Budi.
Seusai dicabutnya PPKM, aplikasi PeduliLindungi masih bisa dipergunakan, namun sifatnya tak ada paksaan. Pemerintah berharap masyarakat menjadi sadar kesehatan dan mengisolasi diri jika sudah merasa tidak sehat.
ADVERTISEMENT