Pejabat Komisi Pemilu AS Sangkal Dugaan Kecurangan
ADVERTISEMENT
Otoritas pemilu di puluhan negara bagian di Amerika Serikat menyangkal dugaan kecurangan saat pemungutan suara.
ADVERTISEMENT
Pejabat pemilu dari Partai Republik dan Demokrat sama-sama menyebut, tak ada bukti kuat telah terjadi penyelewengan. Dugaan kecurangan adalah alasan bagi Presiden petahana Donald Trump belum menyampaikan pidato kekalahan.
Bahkan isu kecurangan terus dikemukakan beberapa mitra dekat Trump dan pejabat maupun politikus Partai Republik.
Untuk membuktikan pernyataan Donald Trump, media The New York Times (NYT) menghubungi seluruh otoritas pemilu di 50 negara bagian di Negeri Paman Sam.
Dari 50 pejabat komisi pemilihan, 45 langsung merespons pesan dari NYT, sisanya tidak merespons, namun NYT tetap menghubungi pejabat pemerintahan lokal atau KPU tingkat kota setempat dan jawaban mereka rata-rata sama: tidak ada dugaan pelanggaran besar.
Salah satu pejabat KPU yang belum merespons adalah dari Negara Bagian Texas. Namun, dari keterangan pejabat KPU Harris County, di Texas pemilu berjalan sangat mulus. Harris merupakan county terbesar di Texas. County adalah tingkatan wilayah di bawah negara bagian.
ADVERTISEMENT
Sementara itu di Negara Bagian Pennsylvania juga melaporkan tidak adanya bukti kecurangan besar dalam pemilu. Pennsylvania menjadi negara bagian yang dituduh pengacara Trump, Rudolph Giulani, telah terjadi penyimpangan besar.
“Banyak klaim terhadap persemakmuran (Pennsylvania) sudah terhenti, dan pengulangan tuduhan salah ini sangat ceroboh,” ucap Jaksa Agung Pennsylvania Josh Shapiro.
“Tidak ada tuduhan yang sudah menjadi gugatan dan tidak ada bukti menunjukkan masalah ini sudah meluas,” sambung dia.
Pada pemilu AS 2020, Joe Biden berhasil mengungguli Trump. Dia mendapat 290 suara elektoral, sedangkan Trump 214.
Untuk menang pemilu dibutuhkan 270 suara elektoral. Jika tidak ada aral melintang Joe Biden dan Kamala Harris akan dilantik jadi Presiden dan Wapres pada Januari 2021.
ADVERTISEMENT