Pejabat Korsel yang Dibunuh Tentara Korut Berniat Membelot

29 September 2020 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Iljustrasi Tentara Korut. Tentara Tentara Rakyat Korea (KPA) memegang senapan type 88 berbaris saat demonstrasi di lapangan Kim Il Sung di Pyongyang. Foto: ES JONES/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Iljustrasi Tentara Korut. Tentara Tentara Rakyat Korea (KPA) memegang senapan type 88 berbaris saat demonstrasi di lapangan Kim Il Sung di Pyongyang. Foto: ES JONES/AFP
ADVERTISEMENT
Pejabat Kementerian Perikanan Korea Selatan yang dibunuh oleh tentara Korea Utara pekan lalu diketahui berencana membelot. Hal ini disampaikan oleh Pasukan Penjaga Pantai Korea Selatan pada Selasa (29/9).
ADVERTISEMENT
Kematian pejabat itu memicu kontroversi setelah kakak laki-lakinya membantah klaim pemerintah yang menyatakan kemungkinan ia mencoba melarikan diri ke Korea Utara.
Pasukan Penjaga Pantai mengatakan, telah melakukan penyelidikan berdasarkan rekaman CCTV dan informasi intelijen militer. Selain itu ada informasi bahwa pejabat itu sempat mengatakan kepada pasukan Korea Utara bahwa ia ingin membelot dan memberikan informasi pribadinya yang terperinci.
"Kami telah memastikan bahwa pihak Utara telah mengamankan informasi pribadinya yang hanya akan diketahui, termasuk nama, usia, kota asal dan tinggi badan, dan bahwa orang yang hilang telah menyampaikan kesediaannya untuk pergi ke Utara," kata Yoon Sung-hyun, Kepala Investigasi dan Intelijen di Coast Guard.
Yoon menambahkan kecil kemungkinan pria itu kehilangan pijakan atau mencoba bunuh diri karena dia mengenakan pelampung. Pelampung ditemukan berada sekitar 38 km dari tempat dia hilang.
ADVERTISEMENT
Sementara itu saudara laki-laki pejabat itu, Lee Rae-jin mengatakan bahwa korban dipastikan mengalami kecelakaan bukan membelot.
Yoon Sung-hyun juga mengatakan pejabat itu memiliki utang lebih dari 58 juta won atau sekitar Rp 740 juta meskipun masih belum jelas apakah dia berusaha melarikan diri karena utang nya tersebut.
Kapal perang angkatan laut Republik Korea DDG-991. Foto: Shutterstock
Pasukan Penjaga Pantai dan Angkatan Laut Korsel telah memperluas pencarian jenazah pria itu dengan melibatkan puluhan kapal.
Sebelumnya pihak Korut mengatakan bahwa tentaranya hanya membakar pelampung yang digunakan korban dalam upaya untuk mencegah risiko wabah virus corona.
Korea Selatan menuduh Korea Utara membakar tubuhnya setelah membunuh pria itu, Korsel menyerukan penyelidikan bersama.
Korut tetap bungkam tentang penyelidikan bersama itu hingga Selasa, tetapi pemimpin Kim Jong-un telah mengajukan permintaan maaf kepada pihak Korsel.
ADVERTISEMENT
Media pemerintah mengatakan Korut sedang melakukan pencarian sendiri untuk menemukan jasad pejabat Korsel itu. Korut juga memperingatkan Korsel agar tidak meningkatkan ketegangan dengan masuk ke perairannya.
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona