Pelaku Pembegalan Mahasiswi di Bandung Diduga Pemain Lama

31 Agustus 2018 17:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Begal dan Rampok (Foto: Muhammad Faisal Nu'man)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Begal dan Rampok (Foto: Muhammad Faisal Nu'man)
ADVERTISEMENT
Satuan Reskrim Polrestabes Bandung masih memburu pelaku begal yang menewaskan mahasiswi STT Tekstil Shanda Puti Denata (23). Shanda meninggal dunia setelah mengalami pendarahan di bagian kepala belakang setelah tasnya ditarik pelaku lalu terpental dari sepeda motornya yang ia tunggangi.
ADVERTISEMENT
Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Bandung AKPB M Yoris Maulana menyebutkan pelaku pembegalan tersebut berjumlah lebih dari 2 orang. Hal tersebut, terkihat sari CCTV yang berada di tempat kejadian perkara di kawasan Jalan Cikapayang, Kota Bandung.
“Yang jelas pelaku lebih dari dua orang dan kemungkinan juga pemain lama,” ujar Yoris kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Jumat (31/8).
Yoris mengatakan, pihaknya telah membentuk tim untuk memburu pelaku. Ada sekitar 100 orang yang dikerahkan untuk mencari pelaku.
“Kita sudah membentuk tim anggota, sudah bekerja di lapangan, kita berupaya untuk mendapatkan pelakunya, untuk dilakukan penangkapan dan penindakan,” kata dia.
Sementara itu, menurut keterangan teman korban, Alka Ferrian, kejadian tersebut terjadi pada Kamis (30/8) sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu korban bersama temannya sedang berboncengan menggunakan sepeda motor setelah makan bakso di sebuah warung bakso yang buka 24 jam di Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
“Sebelum itu, EA temannya itu nitip motornya ke kosan saya. Mereka pergi sekitar pukul 01.00 WIB untuk makan bakso pakai motor Shanda,” ujar Alka saat dihubungi.
Mahasiswi korban begal di Bandung (kiri). (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswi korban begal di Bandung (kiri). (Foto: Dok. Istimewa)
Menurutnya, berdasarkan keterangan EA, mereka sengaja pulang menjelang pagi untuk menghindari kejahatan jalanan. Karena, dini hari menurut mereka merupakan jam-jam rawan aksi kejahatan jalanan.
“Niatnya dia pulangnya memang agak pagi jam 4 untuk menghindari jam rawan begal. Karena logikanya, jam 4 sudah banyak orang di jalan," katanya.
Namun, niatnya menghindari begal meleset. Saat hendak pulanh mengambil sepeda motor EA di kosan Alka, mereka dipepet oleh pengendara motor di kawasan Cikapayang, di bawah Jembatan Pasupati, Kota Bandung.
Saat itulah tas milik Shanda ditarik paksa oleh pelaku. Korban yang berniat mempertahankan tasnya malah terjungkal dari motor. Kepala Shanda terbentur aspal sehingga mengalami luka cukup parah.
ADVERTISEMENT