Pelaku Pembunuhan Gay di Australia Baru Tertangkap Setelah 32 Tahun Bebas

12 Mei 2020 17:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
LGBT  Foto:  Adam Berry/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
LGBT Foto: Adam Berry/Getty Images
ADVERTISEMENT
Butuh 32 tahun lamanya bagi polisi Australia menangkap pelaku pembunuhan warga negara Amerika Serikat, Scott Johnson.
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (12/5), polisi menangkap pria 49 tahun yang tak dirilis namanya di Sydney dan langsung menjadikannya tersangka pembunuhan berlandaskan kebencian terhadap kaum gay.
Titik balik dari kasus ini tak lepas dari keluarga korban yang menggandakan hadiah pada dua bulan lalu untuk bisa mengungkap kasus ini. Hadiah yang ditawarkan mencapai 2 juta dolar Australia atau hampir Rp 20 miliar.
Pembunuhan ini terjadi pada Desember 1988 ketika jenazah Johnson yang tanpa busana ditemukan di bawah jurang dari daerah kumuh Sydney, Manly. Ketika itu, polisi menyatakan Johnson meninggal karena bunuh diri.
Kendati demikian, penyidik menemukan fakta baru pada 2017 yang mengindikasikan Johnson dibunuh karena dibenci sebagai gay. Dari hasil penyelidikan itu, Johnson diduga terjatuh dari tepi jurang ketika berusaha menghindari upaya pembunuhan dari orang yang tak dikenalnya. Apalagi, ketika itu tengah ramai geng di Sydney yang mencari pria gay untuk diserang.
ADVERTISEMENT
Adik korban, Steve Johnson, mengaku lega pelaku akhirnya tertangkap meski butuh waktu hingga 32 tahun lamanya.
“Hari ini sungguh emosional buat saya dan keluarga, yang sangat mencintai Scott. Ini juga jadi hari emosional bagi komunitas gay yang menjadikan Scott sebagai simbol dari para gay yang tewas pada tahun 1980 dan 90-an karena kebencian anti-gay,” ujar Steve seperti dikutip AFP.
Ilustrasi gay Foto: REUTERS/Tyrone Siu
Pada 2018, Kepolisian New South Wales mengumumkan sedikitnya terjadi 27 pembunuhan pada rentang waktu 1970-2000 karena kebencian terhadap komunitas LBGT. Ketika itu, masyarakat juga belum menerima keberadaan dari komunitas tersebut.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.