Pelaku Penyerangan Markas Polisi di Cipayung Diduga ODGJ

11 Maret 2023 11:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Begal dan Rampok Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Begal dan Rampok Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi masih menyelidiki kasus penyerangan yang dilakukan seorang pria di markas polisi kawasan Cipayung, Jakarta Timur. Hasil penyelidikan sementara, diduga pelaku yang berinisial AP itu merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
ADVERTISEMENT
"Kemarin hasil pemeriksaan keluarga tersangka, tersangka pernah masuk ke RSJ," kata Kapolres Jakarta Timur, Kombes Budi Sartono saat dihubungi kumparan, Sabtu (11/3).
Budi mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku. Hasil dari tes kejiwaan tersebut nantinya akan menjadi modal polisi untuk menentukan langkah proses hukum selanjutnya.
"Tapi tetap kita akan dalami dengan melakukan observasi di RS Polri Kramat Jati," ujarnya.
Polsek Cipayung diserang seorang pria tidak dikenal pada Jumat (10/3) sore. Ia datang ke kantor polisi tersebut membawa dua buah parang dan merusak ruangan serta kendaraan dinas di sana.
Kapolsek Cipayung, Kompol Gusti Sunawa, mengatakan pria itu datang menggunakan sepeda motor. Kemudian dia langsung mengeluarkan dua bilah parang.
ADVERTISEMENT
"Di depan pintu masuk langsung mengeluarkan sajam (senjata tajam), dua bilah parang besar. Langsung teriak-teriak mengancam petugas yang mengenakan pakai dinas," ujar Gusti, Sabtu (11/3).
Dengan menggunakan parang tersebut pelaku merusak kaca depan mobil dinas polisi yang terparkir di halaman. Ia juga merusak tiga kaca pintu depan ruang SPKT.
Gusti mengatakan polisi mengeluarkan tembakan peringatan untuk menghentikan pelaku. Polisi lalu berhasil menangkapnya. Dua parang yang dibawa pria itu disita sebagai barang bukti.
Belum diketahui pasti motif penyerangan dan identitas pelaku. Namun Gusti menuturkan saat kejadian pelaku tampak mengincar anggotanya yang sedang berpakaian dinas.
"Kami melumpuhkan pelaku. Dari anggota kami tidak ada korban. Secara kasat mata sudah mengancam keselamatan petugas dan simbol-simbol negara," tuturnya.
ADVERTISEMENT