Pelaku Perjalanan Internasional Makin Banyak di Masa PPKM, 1.200 Orang/Hari

31 Maret 2021 19:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon penumpang menyerahkan dokumen hasil tes rapid negatif COVID-19 kepada petugas di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang. Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Calon penumpang menyerahkan dokumen hasil tes rapid negatif COVID-19 kepada petugas di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang. Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelaksanaan PPKM skala mikro hingga kini sudah berjalan di 15 provinsi demi menekan laju penyebaran COVID-19. Pemerintah juga telah mengeluarkan aturan pelaku perjalanan internasional, yang diwajibkan melakukan tes PCR dan karantina mandiri sebelum kembali ke wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Meski ada aturan yang ketat lewat PPKM skala mikro dan Surat Edaran Satgas COVID-19, rupanya tidak mengurangi kedatangan WNI ke Tanah Air.
"Untuk sekarang PPKM update terakhir pelaku perjalanan malah makin banyak. Jadi mereka datang ke Indonesia rata-rata sekitar per hari 700-1.200 [orang]. Bahkan, dua hari kemarin kedatangan mencapai 1.800 per hari," jelas Sub Koordinator Karantina Kesehatan Wilayah dan Pos Lintas Batas Darat Kemenkes, dr I Made Yosi Purbadi, dalam diskusi di YouTube BNPB, Rabu (31/3).
Yosi menyebut banyaknya pelaku perjalanan yang kembali ke Indonesia ini dikarenakan sebentar lagi umat Kristiani memasuki rangkaian Paskah, dan bulan Ramadhan serta Idul Fitri bagi umat Islam.
Calon penumpang pesawat mengikuti tes cepat antigen di area Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (22/12). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
"PPKM mikro untuk kedatangan internasional memang mereka tetap datang. Artinya makin banyak, karena bulan depan akan ada Lebaran, jadi mereka datang dalam rangka Lebaran. Jadi makin bertambah," tutur Yosi.
ADVERTISEMENT
"Kita juga tidak bisa pungkiri bahwa WNI masih banyak di luar negeri. Kita juga tidak bisa melarang mereka balik ke negaranya sendiri. Jadi artinya kita benar-benar terapkan protokol yang berlaku," ucap dia.

Jumlah Orang yang Kembali ke Indonesia (RepatriasI)

Calon penumpang berjalan untuk lapor diri sebelum naik pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (23/12/2020). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
Di kesempatan yang sama, Indonesia sudah memulangkan (repatriasi) lebih dari 200 ribu orang selama setahun pandemi COVID-19. Mereka diwajibkan menjalankan tes corona dan karantina terlebih dahulu sebelum kembali ke kampung halamannya masing-masing.
Dari jumlah tersebut, ditemukan sekitar 4.500 orang di antaranya yang positif corona, sehingga harus menjalani perawatan di Wisma Pademangan.
"Dari data ini didapatkan sekitar 4.500 mereka yang positif. Artinya kita sudah bisa mencegah sekitar 4 ribu lebih kasus konfirmasi yang masuk ke wilayah. Artinya karantina ini benar-benar harus dilakukan," ujar Yosi.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, tujuan pulang peserta repatriasi adalah daerah-daerah di Pulau Jawa. Yosi menjelaskan, setiap orang akan didata terlebih dahulu, lalu kemudian Dinkes setempat diberikan notifikasi soal kedatangan mereka.
"Untuk pemulangan repatriasi paling banyak ke daerah Jawa, terutama Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Dan memang di sini untuk pemantauan, pengawasan lebih lanjutnya kami yang di pintu masuk selalu koordinasi dengan wilayah, dalam artian Dinkes provinsi atau kabupaten kota," pungkasnya.