Pelanggaran dan Gangguan Keamanan saat PSBB Bandung Raya Diklaim Menurun

4 Mei 2020 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas berjaga saat penerapan PSBB Bandung di Bundaran Cibiru, Bandung, Kamis (23/4).  Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas berjaga saat penerapan PSBB Bandung di Bundaran Cibiru, Bandung, Kamis (23/4). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemprov Jawa Barat mengklaim angka pelanggaran di wilayah Bandung Raya yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mengalami penurunan. Terutama saat memasuki hari ketiga atau dalam rentang waktu tanggal 22 April hingga 28 April.
ADVERTISEMENT
"Dari tanggal 22 sampai dengan tanggal 28 rata-rata kondisi masyarakat di hari ketiga itu relatif menurun pelanggarannya," kata Ketua Divisi Pengamanan dan Penanganan Gugus Tugas Pemprov Jabar Dedi Supandi melalui keterangannya, Senin (4/5).
Namun, Dedi tidak menyebutkan secara rinci angka penurunannya.
Dedi menambahkan pelanggaran yang paling dominan dilakukan ialah terkait penggunaan sarung tangan dan masker bagi pengguna kendaraan roda dua. Sedangkan kendaraan roda empat, pelanggaran yang paling dominan ialah penumpang yang masih duduk di samping sopir.
Petugas gabungan mengatur lalu lintas kendaraan dari luar kota saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Pasteur, Bandung, Jawa Barat, Foto: Antara/Agung Rajasa
"Sampai dengan sekarang pelanggaran yang paling dominan adalah tidak menggunakan sarung tangan banyak dan kedua setelah tidak menggunakan sarung tangan adalah tidak menggunakan masker dan untuk pengendara mobil itu duduk di samping sopir," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Selain angka pelanggaran, lanjut Dedi, angka gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) mengalami penurunan hingga mencapai 37,25 persen. Pemprov Jabar dan instansi terkait, seperti kepolisian dan TNI, terus melakukan patroli dan pemantauan di sejumlah titik PSBB Bandung Raya.
"Gangguan Kamtibmas relatif turun sekitar 37,25 persen," terang dia.
Dalam pekan ini, Dedi mengatakan, pihaknya akan akan berupaya untuk menertibkan masyarakat terutama di pasar tradisional. Sebab, masih marak masyarakat di pasar tradisional mengabaikan physical distancing dan penggunaan masker.
"Hanya yang perlu ditingkatkan di pekan ini adalah kegiatan physical distancing di pasar, terutama pasar tradisional, yang saat ini setiap hari mereka masih banyak di pasar tradisional yang mengabaikan physical distancing," ungkapnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.