Pelanggaran E-TLE Terbanyak di Jatim: Berpelukan dan Menelepon Sambil Berkendara

26 Februari 2020 18:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi CCTV E-TLE. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi CCTV E-TLE. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Sudah sebulan program Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) diterapkan Polda Jawa Timur. Hasil CCTV E-TLE tersebut, menunjukkan banyak pengendara yang melakukan beberapa hal yang membahayakan, seperti menelepon dan berpelukan di dalam mobil.
ADVERTISEMENT
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengimbau, agar pengendara tetap fokus dan mematuhi peraturan lalu lintas saat berkendara di jalan. Sehingga, tidak terjadi hal-hal yang merugikan bagi diri sendiri dan pengendara lainnya.
“Banyak sekali kejadian di mana pengendara, (yakni) supir dengan penumpangnya ini melakukan kegiatan yang membahayakan,” terang Luki di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Rabu (26/2).
“Kalau kita zoom ini (menunjukkan gambar) ketahuan kalau dia rangkulan. Jadi banyak sekali yang rangkulan dan macam-macam,” jelasnya.
Sementara itu, dalam sebulan ini sudah ada 10.478 pelanggaran yang terjaring. Dari 10 ribu pelanggaran itu, sebanyak 3.736 kasus dalam proses tilang.
“Jadi setelah ini kita tunjukkan (potongan gambar pelanggaran). Mereka juga menyadari bahwa memang kamera yang kita pasang di sini ini baik sekali. Memang ada gangguan kalau jaringan kurang bagus. Kalau kami ragu-ragu, petugas kami tidak kirim surat pelanggaran kepada alamat,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Luki mengaku banyak laporan pengaduan terkait e-tilang. Seperti, pengemudi mengaku tengah memegang pipi saat berkendara, namun dalam CCTV terlihat sedang menelepon.
Luki menyebut, sudah mengevaluasi keluhan-keluhan itu. Pihaknya menegaskan kamera CCTV yang digunakannya cukup canggih. Ia menuturkan, jika tak terima ditilang, petugas siap menunjukkan bukti saat pengendara melakukan pelanggaran yang terekam kamera.
"Dari sejumlah ini ada keluhan yang katanya pegang pipi dikiranya telepon. Akhirnya petugas kami minta untuk para masyarakat yang komplain, ditunjukkan. Jadi kamera yang kita miliki ini canggih," pungkasnya.