Pemakzulan Trump Jadi Topik Panas di Debat Kandidat Capres Demokrat

20 Desember 2019 15:33 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Debat kandidat calon presiden Partai Demokrat di Universitas Loyola, Marymount, Los Angeles, California, AS. Foto: REUTERS/Kyle Grillot
zoom-in-whitePerbesar
Debat kandidat calon presiden Partai Demokrat di Universitas Loyola, Marymount, Los Angeles, California, AS. Foto: REUTERS/Kyle Grillot
ADVERTISEMENT
Debat keenam tujuh kandidat calon presiden dari Partai Demokrat digelar di Amerika Serikat pada Kamis malam (19/12). Dalam debat tersebut, masalah pemakzulan Donald Trump menjadi salah satu topik panas yang dibicarakan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya ada 20 kandidat capres dari Demokrat yang mengajukan diri, namun tinggal tujuh yang bertahan. Mereka adalah mantan Wakil Presiden, Joe Biden; Senator Vermont, Bernie Sanders; Senator Massachusetts, Elizabeth Warren; Walikota South Bend, Indiana, Pete Buttigieg; Senator Minnesota, Amy Klobuchar; aktivis Tom Steyer; dan pengusaha Andrew Yang.
Debat kandidat calon presiden Partai Demokrat di Universitas Loyola, Marymount, Los Angeles, California, AS. Foto: REUTERS/Mike Blake
Debat dilaksanakan selang sehari setelah DPR AS yang dikuasai Demokrat voting untuk pemakzulan Trump. Dia dikenakan dua pasal, yakni penyalahgunaan kekuasaan dan upaya menghalangi penyelidikan Kongres.
Seluruh kandidat capres Demokrat sepakat Trump layak dimakzulkan. Buttigieg mengatakan, Trump telah membuat AS kehilangan posisi kepemimpinannya di dunia.
"Tidak hanya di Timur Tengah kita lihat konsekuensi dari hilangnya kepemimpinan AS," kata Buttigieg.
Selain itu, dia menyinggung soal para pemimpin Barat yang menggosipkan Donald Trump. "Itu bukan cuma penghinaan di pesta koktail, tapi ekspresi mengejek di wajah," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Sementara Klobuchar mengaku tidak sabar menunggu sidang Senat bulan depan. Sidang tersebut akan menentukan apakah Trump benar-benar akan dilengserkan atau tidak.
"Jika Presiden Trump merasa dia tidak layak dimakzulkan, dia seharusnya tidak takut membawa saksinya sendiri. Presiden bukan raja di Amerika. Hukum adalah raja," kata Klobuchar.
Warren dan Sanders akan menjadi juri pada sidang Senat nanti. Sembari mempromosikan dirinya, Warren mengatakan AS harus menunjukkan bahwa kasus Trump bukan soal kubu-kubuan, melainkan soal benar dan salah.
Senator Bernie Sanders saat debat kandidat calon presiden Partai Demokrat di Universitas Loyola, Marymount, Los Angeles, California, AS. Foto: REUTERS / Kyle Grillot
Sementara Sanders mengatakan, AS "tidak boleh punya presiden yang emosinya bisa merendahkan kepresidenan Amerika Serikat".
Biden dalam kesempatannya berbicara mengatakan pemakzulan Trump memperlebar celah perpecahan di AS, antara rakyat pendukung Republik dan Demokrat.
Biden sendiri merupakan salah satu tokoh sentral dalam pemakzulan Trump. Dalam penyelidikan, Trump disebut berusaha menjegal Biden dalam pemilu 2020 melalui dugaan kasus korupsi perusahaan minyak Ukraina yang dipimpin putranya, Hunter.
ADVERTISEMENT
Wapres zaman Barack Obama ini mengatakan Demokrat dan Republik harus bersatu. Dia menolak pernyataan kandidat capres lainnya yang menyudutkan Republik.
Mantan Wakil Presiden Joe Biden saat debat kandidat calon presiden Partai Demokrat di Universitas Loyola, Marymount, Los Angeles, California, AS. Foto: REUTERS/Mike Blake
"Saya menolak menerima pernyataan itu - seperti yang disampaikan beberapa orang di panggung ini - bahwa kita tidak akan pernah bekerja sama lagi. Jika itu terjadi, kita telah mati sebagai sebuah negara," kata Biden.
"Yang punya alasan untuk marah terhadap Republik dan tidak ingin bekerja sama adalah saya. Mereka menyerang saya dan putra saya dan keluarga saya. Saya tidak punya cinta. Tapi faktanya, kita harus menyelesaikan masalah ini," lanjut politikus berusia 77 tahun ini.
Masih akan ada debat ketujuh untuk kandidat capres Partai Demokrat sebelum dilakukan pemilihan nasional dan konvensi. Survei AS menunjukkan Biden memimpin, disusul oleh Sanders dan Warren.
ADVERTISEMENT