Pembahasan Posisi Wagub Jadi Prioritas Pimpinan DPRD DKI yang Baru

3 Oktober 2019 15:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zita Anjani (kiri), Abdurrahman Suhaimi (kedua kiri), Prasetio Edy Marsudi (tengah), M Taufik (kedua kanan), Misan Samsuri (kanan) saat Rapat Paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta, kamis (3/10/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Zita Anjani (kiri), Abdurrahman Suhaimi (kedua kiri), Prasetio Edy Marsudi (tengah), M Taufik (kedua kanan), Misan Samsuri (kanan) saat Rapat Paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta, kamis (3/10/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berharap pimpinan baru DPRD DKI bisa langsung membahas posisi wakil gubernur yang saat ini kosong. Pembahasan itu diharapkan segera dilakukan setelah kelima pimpinan baru DPRD DKI dilantik.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD DKI Jakarta Terpilih Prasetio Edi Marsudi menjelaskan hal itu akan menjadi prioritas pekerjaan yang segera diselesaikan di awal kepemimpinan DPRD DKI periode 2019-2024.
“Ya jadi prioritas (pembahasan), tapi tergantung dari partai pengusungnya, Gerindra dan PKS,” kata Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (3/10).
Prasetio menilai pembahasan pengganti wagub sudah terlalu lama. Pembahasan itu kata Prasetio, sebetulnya bisa diselesaikan bila partai pengusung, Gerindra dan PKS, fokus untuk melakukan pembahasan.
“Cukup lama saya minta Gerindra dan PKS, sudahlah ngobrol-ngobrollah, siapa sih yang layak,” lanjutnya.
Menurut Prasetio, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh calon wagub. Yang paling penting, kata Prasetio, calon wagub harus mengerti betul permasalahan di Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Kriterianya adalah mengerti masalah Jakarta dan harus berani, karena permasalahan Jakarta complicated sekali. Sekarang kita melihat ada beberapa tempat yang dulu sudah baik sekarang jadi masalah baru,” tutur dia.
Wagub baru juga harus berani mengambil risiko untuk memperbaiki kota Jakarta.
“Sebagai pemimpin itu jangan safety player, harus berani terobosan-terobosan. Ini ibu kota negara, metropolitan yang harus kita tegakkan dan harus kita bereskan,” imbuh Prasetyo.
Meski tidak ada batasan waktu untuk menyelesaikan pembahasan pemilihan wagub, Prasetio berharap wagub dapat secepatnya dipilih.
“Karena enggak mungkinlah (Anies sebagai gubernur) sendiri. Jadi gubernur harus ada wakilnya, supaya kalau nanti minggu depan Anies mau ke luar kota terus wakilnya siapa?” ungkap Prasetyo.
Sebelumnya, PKS dan Gerindra selaku partai pengusung Anies-Sandi di Pilgub 2017 sudah mengajukan dua nama untuk menjadi cawagub, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Namun, proses pemilihan di DPRD DKI masih sering tertunda hingga akhirnya periode baru 2019-2024 dimulai.
ADVERTISEMENT
Posisi wakil gubernur DKI saat ini sudah kosong sejak Sandiaga Uno mundur dan maju di Pilpres 2019.