Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Pertama di RI Diresmikan November

8 Oktober 2019 15:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Rabu (21/3). Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
zoom-in-whitePerbesar
Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), Rabu (21/3). Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
ADVERTISEMENT
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) pertama di Indonesia yang berada di Kota Surabaya bakal diresmikan November 2019. PLTSa tersebut telah siap beroperasi, tinggal menunggu waktu peresmian oleh Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Tri Rismaharini mengatakan PLTSa yang terletak di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo itu sudah siap sejak lama. Namun, pihaknya masih menunggu kesepakatan dengan PLN soal harga beli listrik dan sewa aset Pemkot Surabaya.
"Kemarin belum siap karena urusan duit sama PLN. Tapi sekarang sudah clear. Pusat nangani langsung dari Setkab," ujar Risma di rumah dinas, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Selasa (8/10).
Risma menjelaskan, usai diresmikan, PLN bakal membeli listrik sebesar 11 MW dari PLTSa Benowo. Selain itu, PT SO sebagai pihak pemenang lelang pembangun PLTSa akan membayar sewa tanah dan bangunan yang masuk di dalam aset tanah Pemkot Surabaya.
“Dia bayar sewa lahannya (berupa kontribusi tetap) itu ke Pemkot. Alatnya nanti 20 diserahkan ke kita dalam kondisi baik," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam pembangunan PLTSa tersebut, Pemkot Surabaya memiliki peran besar. Tidak hanya memiliki lahan dan alat, Pemkot juga sebagai perencana, observer, hingga eksekusi PLTSa.
"Kalau enggak ada Pemerintah Kota, ya enggak ada itu (PLTSa). Kami itu yang ngamati dari awal. Semua itu sebenarnya takut, enggak ada yang mau jadi panitia lelang," ungkapnya.
Risma enggan menjelaskan jenis perjanjian yang pihaknya lakukan dengan PLN. Perjanjian tersebut dinilai cukup unik dan jarang digunakan. Pasalnya, perjanjian yang terjalin antara Pemkot dengan pihak luar biasanya berupa Build Operate Transfer (BOT) atau Bangun Guna Serah.
"Tapi ini bukan BOT. Aku bingung jelasin. Karena itu belum pernah kejadian seperti itu," ujar Risma.