Pembangunan Rumah Deret Bandung Ditargetkan Rampung Juni 2020

12 Desember 2019 19:54 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas membawa barang milik warga saat penggusuran permukiman Tamansari di Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Petugas membawa barang milik warga saat penggusuran permukiman Tamansari di Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
Setelah sempat terjadi kericuhan, alat berat mulai merobohkan satu demi satu rumah yang hendak dijadikan sebagai lahan proyek rumah deret di Kota Bandung. Suasana di sekitar lokasi kini telah kondusif meski petugas Satpol PP maupun kepolisian masih berjaga. Sementara itu, pagar pembatas berbahan alumunium mulai dipasang di sisi-sisi lokasi.
ADVERTISEMENT
Barang-barang seperti lemari hingga pakaian yang berada di dalam rumah dan sebelumnya dikeluarkan terlihat dikumpulkan di masjid yang letaknya tak jauh dari lokasi. Di sana, beberapa warga terdampak terlihat berkumpul dan mengangkuti barang-barang.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung Dadang Darmawan mengatakan, pemagaran dilakukan untuk memberi penegasan adanya batas milik pemerintah daerah. Selanjutnya, petugas akan membersihkan puing-puing bangunan.
Seorang warga menangis histeris saat penggusuran permukiman Tamansari di Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kemudian, sambung Dadang, pihaknya akan mematangkan lahan dan membangun rumah deret yang telah direncanakan sejak tahun 2017 tapi prosesnya berlarut-larut karena penolakan dari warga. Selain itu, proses berlarut-larut karena adanya gugatan di pengadilan.
"Nanti ketika akan dilakukan pembangunan harus dilakukan pematangan lahan dulu dan puing-puing bekas pembongkaran ini kan harus dibereskan begitu. Setelah itu mungkin baru siap pembangunan rumah deretnya," kata dia di lokasi.
ADVERTISEMENT
Dadang menambahkan, pematangan lahan rencananya akan memakan waktu selama satu bulan. Diharapkan, pembangunan rumah deret tahap satu akan selesai pada bulan Juni 2020. Nanti, Bandung akan memiliki rumah deret sebanyak 200 unit. Adapun luas lahan yang dibangun untuk rumah deret tahap pertama seluas 3.500 meter dari 6.000 meter.
"Ya kalau perkiraan kita di pematangan lahan itu 1 bulan tapi itu bagian dari total pelaksanaan pembangunan yang 6 bulan nanti diharapkan bulan Juni 2020 kita punya rumah deret yang untuk tahap satu kurang lebih untuk 200 unit lah," ucap dia.
Satpol PP Kota Bandung melakukan eksekusi lahan warga RW 11 yang hendak dijadikan proyek rumah deret pada Kamis (12/12). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Selain pembangunan rumah deret, Dadang mengatakan, pemerintah kota juga mendapat bantuan dana senilai Rp 11 miliar dari pemerintah pusat yang berasal dari program 'Kotaku' untuk menata kawasan yang kumuh. Adapun pembangunan rumah deret berasal dari anggaran tahun 2017 senilai Rp 66 miliar.
ADVERTISEMENT
Dadang berharap 200 unit rumah deret yang dibangun dapat menampung warga terdampak penertiban nantinya. Sejauh ini, tutur dia, warga yang setuju menempati Rusunawa Rancacili berjumlah 176 KK.
"Kita juga mendapat bantuan dari pusat ini untuk penataan kawasannya. Sekitar 11 miliar," terang dia.
Satpol PP Kota Bandung melakukan eksekusi lahan warga RW 11 yang hendak dijadikan proyek rumah deret pada Kamis (12/12). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Dari informasi yang dihimpun, terdapat 18 bangunan dieksekusi hari ini dan terdiri dari 12 KK. Di antara mereka, menurut Dadang, ada menolak dan adapula yang telah setuju. Petugas kini sedang dalam proses pengangkutan barang maupun warga yang telah setuju ke Rusunawa Rancacili.
"Sekarang ini kita siapkan di Rancacili tapi kan memang ada sebagian yang mau dan sebagian yang tidak mau. Nah sekarang sedang proses pengangkutan ke sana mereka mau ditempatkan di Rusunawa Rancacili tapi ingin bareng dengan barangnya dan itu kami fasilitasi," pungkas dia.
ADVERTISEMENT