Pemberi Sate Beracun di Bantul Mengaku Hanya Ingin Bikin Tomy Mencret

3 Mei 2021 17:47 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polres Bantul rilis tersangka dalam kasus sate maut di Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polres Bantul rilis tersangka dalam kasus sate maut di Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi terus mendalami kasus sate beracun sianida yang menewaskan N (10 ), anak driver ojol di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Dari keterangan Nani Aprialliani Nurjaman (25), pelaku kasus sate beracun, dia hanya ingin membuat korbannya, yaitu Tomy, mencret.
ADVERTISEMENT
"Pengakuan sementara untuk memberikan pelajaran," kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi, Senin (3/5).
"Seperti ingin dampaknya hanya mules sama mencret katanya. Tapi kan kita perlu pastikan lagi (keterangan itu)," kata Ngadi.
Tomy merupakan mantan kekasih Nani. Tomy, menurut Nani, berjanji untuk menikahinya, tapi tidak jadi. Tomy malah menikah dengan perempuan lain dua tahun lalu. Ini membuat Nani sakit hati dan kemudian membeli racun kalium sianida (KCn) lewat e-commerce.
KCn merupakan racun yang berbahaya.
Bandiman (47) ayah dari anak berinisial N (8) meregang nyawa usai menyantap takjil sate ayam di Sewon, Kabupaten Bantul, Minggu (25/4). Foto: Dok. Istimewa
Pelaku telah merancang aksinya sejak bulan Maret. Pada Minggu (25/4), dia lalu membeli sate ayam dan menaburi bumbunya dengan KCn untuk dikirimkan kepada Tomy.
Nani mengirim sate beracun melalui order ojol offline. Seorang ojol, Bandiman (47), kemudian menerima order offline di seputaran Gayam atau Stadion Mandala Krida, Kota Yogyakarta. Dia dihampiri Nani.
ADVERTISEMENT
Nani yang tadinya tidak diketahui identitasnya lantas meminta Bandiman mengantar dua bungkus makanan berisi sate dan snack untuk takjil itu ke sebuah perumahan di Kasihan, Bantul, kepada orang yang bernama Tomy. Dia berpesan bahwa takjl itu dari 'Hamid dari Pakualaman'.
Sesampai di lokasi, Tomy sedang di luar kota. Istri Tomy tidak mau menerima kiriman makanan tersebut lantaran merasa tidak tahu siapa pengirimnya. Begitu pula Tomy ketika saat itu dihubungi mengaku tidak kenal.
Istri Tomy menganjurkan makanan dibawa pulang saja. Bandiman pun pulang dan sate disantap keluarga. N, anak kedua Bandiman kolaps ketika memakan sate beserta bumbunya. Sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak tertolong.
***
Saksikan video menarik di bawah ini:
ADVERTISEMENT