Pemda DIY Masih Tunggu Bantuan 200 Tenaga Kesehatan dari Pemerintah Pusat

30 November 2020 15:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta telah mengajukan penambahan tenaga kesehatan untuk penanganan COVID-19. Hingga saat ini, mereka masih menunggu bantuan tenaga kesehatan dari pemerintah pusat.
ADVERTISEMENT
Sebab, masih ada rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di Yogyakarta yang mengalami keterbatasan tenaga kesehatan.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menjelaskan keterbatasan tenaga kesehatan karena sebagian dari mereka ada yang diberangkatkan ke Jakarta untuk membantu penanganan virus corona.
"Masalahnya dari Rumah Sakit Hardjolukito itu direkrut ditugaskan membantu Jakarta karena pemerintah mengembangkan tidak hanya Wisma Atlet tapi wisma yang lain. Jadi rekrut ke sana. Berarti punya keterbatasan demikian juga (RSUP) Dr Sardjito," kata Sri Sultan di Kompleks Kepatihan Pemda DIY, Senin (30/11).
Sultan HB X menambahkan, dua rumah sakit yakni RSUP Dr Sardjito dan RSPAU Hardjolukito membutuhkan tambahan 100 sampai 150 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter hingga perawat.
ADVERTISEMENT
"Kami minta bantuan dengan kenaikan (kasus) ini kita minta bantuan dari Jakarta untuk 100-150 dokter, ners, perawat dengan harapan mencukupi di sini karena yang di sini sebagian ke sana (Jakarta). Yang kekurangan Hardjolukito sama Sardjito," ujarnya.
Sebelumnya, Pemda DIY mengajukan penambahan tenaga kesehatan sebanyak 200 orang yang terdiri dari dokter, ahli teknologi laboratorium medik (ATLM) hingga radiografer.
Pengajuan tenaga kesehatan itu dilakukan untuk memaksimalkan penanganan COVID-19.
"Kita berupaya dari beberapa rumah sakit salah satu kendalanya keterbatasan bukan kurang tapi terbatas. Keterbatasan sumber daya manusia. Maka kami berupaya bagaimana mencoba memenuhi kebutuhan itu," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setyaningastutie