Pemda DIY Respons Kritik Luhut soal Baru 6,1% Pasien Corona Dapat Perawatan RS

30 Juli 2021 16:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Marves sekaligus Koordinator PPKM Level 4, Luhut B Pandjaitan, menyatakan persentase pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di DIY cukup rendah.
ADVERTISEMENT
Dalam rakor penanganan COVID-19, Luhut menyampaikan hanya hanya 6,1 persen pasien COVID-19 di DIY yang mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji merespons pernyataan Luhut tersebut. Ia menyatakan akan mengecek soal angka yang disampaikan Luhut.
Tapi sepengetahuannya, sejumlah rumah sakit termasuk RSUP Dr Sardjito telah mengalokasikan 60 sampai 70 persen kapasitasnya untuk penanganan COVID-19. Tetapi ia tidak merinci berapa persen pasien COVID-19 yang dirawat di sana.
"Seperti di Sardjito yang didedikasikan untuk COVID sudah 60 atau 70 persen. PKU Muhammadiyah juga sudah," kata Aji di Kepatihan Pemda DIY, Jumat (30/7).
"Intinya kami akan cek kembali dan minta kepada para kepala rumah sakit untuk menambah bed dari non COVID ke bed COVID. Persentase yang disampaikan dari hasil rapat paling tidak 50 persen," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Aji mengatakan mengonversi bed non-COVID-19 ke COVID-19 jauh lebih mudah daripada membuka rumah sakit baru. Pasalnya, rumah sakit tidak perlu menambah tenaga kesehatan.
"Kalau dedikasi konversi dari bed tidak COVID ke COVID kan sudah ada. Cuma biasanya nakesnya tidak pakai APD kemudian pakai APD," katanya.
Dalam pemaparannya, Luhut juga meminta DIY untuk meningkatkan keterisian tempat tidur hingga 50 persen, agar pasien dengan kondisi berat dapat ditangani di RS.
Terkait hal itu, Aji mengatakan bahwa itu mungkin saja untuk dilakukan. "Saya kira mungkin saja 50 persen. Bed non COVID masih ada, jadi pasien di luar COVID bisa bergeser ke rumah sakit non COVID," ujarnya.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat mengunjungi food estate di Desa Bentuk Jaya (A5), Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Selasa (6/4). Foto: Kementan RI
Sebelumnya, Luhut menyoroti terkait tingginya angka kematian pasien COVID-19 di DIY. Di samping itu, ia menemukan bahwa persentase pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di DIY cukup rendah yakni 6,1%.
ADVERTISEMENT
"Padahal secara umum bisa mencapai sampai 20 persen pasien yang butuh dirawat di rumah sakit, sehingga situasi yang terjadi di DIY bisa menjelaskan mengapa angka kematian itu tinggi," kata Luhut dalam keterangannya, Kamis (29/7).
Luhut menjelaskan, dari 34.732 kasus aktif di DIY, ternyata hanya 2.115 orang yang dirawat di RS.
Sementara terkait angka kematian di DIY, Luhut menyebutkan angkanya terus meningkat sejak keterisian rumah sakit menembus hampir 80 persen.
“Kapasitas RS sudah hampir full. Oleh karena itu, saya minta kepada Pemprov dan Pemkab/Pemkot di DIY agar segera melakukan konversi TT (tempat tidur) non-COVID menjadi COVID di RS,” ucap Luhut.