Pemerintah Akan Bangun Pangkalan Militer Baru, Termasuk di Natuna

9 Januari 2020 17:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Polhukam Mahfud MD usai Rapat Paripurna Tingkat Menteri di Kemenko Polhukam, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Polhukam Mahfud MD usai Rapat Paripurna Tingkat Menteri di Kemenko Polhukam, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menkopolhukam Mahfud MD mengungkapkan rencana pemerintah membangun pangkalan militer di sejumlah wilayah Indonesia. Salah satu lokasinya di perairan Natuna, Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Mahfud menuturkan rencana ini sudah dikoordinasikan dengan menteri-menteri terkait, seperti Kepala Bappenas Suharso Monoarfa hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
"Bappenas mau membangun pangkalan Angkatan Laut. Ini rasanya (mau) membangun pangkalan angkatan laut di Natuna. Kata tadi Pak Suharso Monoarfa bicara ke saya," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/1).
"Oh bagus juga saya bilang. Biar hidup di sana," imbuhnya.
Pasukan Kopaska Koarmada I saat melakukan Latihan Operasi Dukungan Integrasi Pasukan Khusus Laut Tahun 2019 di Dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Ia mengatakan, realisasi pembangunan pangkalan militer ini akan dikaji lebih lanjut. Namun, ia enggan menjelaskannya lebih rinci terkait konsep pembangunan pangkalan militer dan lokasi yang diproyeksikan.
"Ya nanti. Ini kan baru ide karena harus disahkan dulu macam-macam," jelasnya.
Sementara itu, Suharso Monoarfa menjelaskan, rencana pembangunan ini akan dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Pembahasan teknisnya menjadi kewenangan Kemhan.
Suharso Monoarfa usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
"Pembahasan teknisnya nanti dengan Kemenhan," ucap Suharso.
ADVERTISEMENT
Namun, Suharso membantah pembangunan pangkalan militer ini karena konfik di Natuna beberapa waktu terakhir. Yakni saat kapal-kapal ikan asing asal China memasuki perairan Natuna, dengan dikawal oleh Coast Guard China.
"Dalam lima tahun yang akan datang ini," ujar dia.
"Itu memang perencanaan memang jangka menengah kita kok," tandasnya.