Pemerintah Bakal Tekan Harga Remdesivir yang Dinilai Efektif untuk Obat Corona

5 Oktober 2020 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Obat Remdesivir. Foto: AFP/ULRICH PERREY
zoom-in-whitePerbesar
Obat Remdesivir. Foto: AFP/ULRICH PERREY
ADVERTISEMENT
Komisi VI DPR menyoroti harga obat corona COVIFOR (Remdesivir) yang harganya berbeda antara anak perusahaan Bio Farma. Terkait hal ini, Direktur Indofarma Arief Pramuhanto memastikan harga Remdesivir akan ditekan serendah mungkin sehingga terjangkau.
ADVERTISEMENT
"Untuk harga setuju kalau bisa ditekan serendah mungkin. Namun, harga ini sangat bergantung pada supply dan demand," kata Arief di Kompleks Parlemen, Senin (5/10).
Sebagaimana diketahui, Remdesivir adalah obat baru yang dikembangkan di Amerika dan awalnya dikhususkan untuk Ebola. Namun seiring perkembangan waktu, obat ini rupanya juga efektif untuk mengobati pasien positif virus corona.
Obat Remdesivir. Foto: AFP/ULRICH PERREY
"Remdesivir adalah obat baru dan dikembangkan di Amerika, yang tadinya dikembangkan untuk Ebola tapi rupanya efektif untuk COVID. Di Amerika sudah uji klinis," ungkapnya.
Hingga saat ini, kata dia, Kemenkes sudah melakukan kajian kira-kira berapa jumlah Remdesivir yang dibutuhkan hingga akhir tahun mendatang. Ia berharap kepastian harga dapat diketahui segera.
"Insyaallah dalam waktu dekat ada kejelasan berapa jumlah demand sehingga ada perkiraan (harga)," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk mobile PCR, Indofarma menargetkan harga sebesar Rp 600 ribu per tes. Meski demikian, ia berharap agar harganya bisa ditekan lagi menjadi Rp 500 ribu per tes.
"Untuk mobile PCR yang sangat mobile dan menjangkaub daerah rural berkisar di antara Rp 600 ribu per tes. Kalau misalnya jumlahnya lebih banyak, bisa Rp 500 ribu per tes. Saya rasa dibandingkan harga yang sekarang sangat rendah dan kompetitif juga," pungkasnya.