Pemerintah Diminta Jelaskan Tujuan WN China ke RI di Tengah Larangan Mudik

8 Mei 2021 11:13 WIB
Ilustrasi WN China di Kantor Imigrasi Foto: Irsan Mulyadi/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi WN China di Kantor Imigrasi Foto: Irsan Mulyadi/ANTARA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kedatangan sejumlah WN China ke Indonesia di tengah larangan mudik lebaran 2021 menuai sorotan. Anggota komisi IX DPR Netty Prasetiyani mengatakan masuknya WN China ke Indonesia bagi masyarakat dianggap sebagai tindakan kurang peka dan mengundang pertanyaan publik.
ADVERTISEMENT
“Tentu saja masyarakat akan bertanya-tanya, kenapa WN China dibiarkan masuk ke Indonesia, padahal masyarakat dilarang mudik dan dilakukan banyak penyekatan. Jangan sampai publik menilai pemerintah inkonsisten dalam kebijakan pengendalian COVID-19,” kata Netty, Sabtu (8/5).
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR itu pun meminta pemerintah harus menjelaskan tujuan WN China ke Indonesia. Apalagi, Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia mengkonfirmasi sebanyak 85 WN China dan tiga WNI tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (4/5).
“Agar isu ini tidak menjadi bola liar, pemerintah harus gamblang menjelaskan ke publik alasan dan tujuan mereka masuk Indonesia. Masyarakat sedang sensitif dan resah karena pelarangan mudik lebaran yang merupakan tradisi tahunan, apalagi tahun sebelumnya juga sudah terjadi pelarangan mudik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah seharusnya peka. Masyarakat dilarang mudik, tapi WN China bisa masuk ke Indonesia. Bagaimana masyarakat bisa menerima fakta ketidakadilan ini," jelas Netty.
Lebih lanjut, ia mengingatkan pemerintah terkait potensi lonjakan kasus corona yang masih mengintai. Netty meminta pemerintah melakukan pengetatan protokol kesehatan bagi WNA yang masuk ke Indonesia.
"Jika tidak ingin menuai badai, pemerintah harus waspada. Prokes terhadap WNA yang masuk ke Indonesia harus dilakukan dengan sangat ketat. Jangan ada lagi kejadian seperti mafia karantina dan mafia alat rapid test bekas yang membuat kita malu di mata internasional," ucapnya.
"Orang luar bisa saja berpikir kalau ada uang, semua peraturan di Indonesia bisa dikompromikan," tandas Ketua Tim COVID-19 Fraksi PKS DPR RI ini.
ADVERTISEMENT
****
Saksikan video menarik di bawah ini: