Pemerintah Diminta Pertimbangkan Setop Sementara Penggunaan Vaksin AstraZeneca

10 Mei 2021 15:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona AstraZeneca.
 Foto: Yves Herman/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona AstraZeneca. Foto: Yves Herman/REUTERS
ADVERTISEMENT
Komisi IX DPR meminta pemerintah untuk mempertimbangkan pemberhentian sementara penggunaan vaksin AstraZeneca. Permintaan ini terkait meninggalnya seorang pemuda di Jakarta usai menerima vaksin AstraZeneca.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya sampai ada kejelasan terkait keamanan vaksin AstraZeneca itu pemerintah perlu mempertimbangkan untuk menghentikan sementara," kata anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay dalam keterangannya, Senin (10/5).
Ketua Fraksi PAN ini juga meminta pemerintah tak buru-buru. Dia ingin ada kejelasan dan kepastian bahwa AstraZeneca aman digunakan.
"Jika memang sudah ada penjelasan akademik bahwa yang menyatakan AstraZeneca itu aman, ya, silakan untuk diambil kebijakan lebih lanjut," ujarnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kanan) bersama Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (kiri) menyaksikan penyuntikan vaksin corona AstraZeneca kepada santri di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (23/3). Foto: Prasetia Fauzani/ANTARA FOTO
"Tapi sampai misalnya belum ada kejelasan seperti itu, menurut saya sebaiknya kita jangan terburu-buru dulu memakai vaksin tersebut," tambahnya.
Belajar dari negara lainnya, penggunaan AstraZeneca banyak yang dihentikan karena efek setelah vaksinasi cukup fatal. Sehingga diperlakukan penelitian lebih lanjut terkait khasiat AstraZeneca.
"Jika perlu dilakukan lagi upaya-upaya penelitian lebih lanjut terkait AstraZeneca ini. Sebab di Eropa semakin banyak yang menyetop vaksin AstraZeneca ini," ujarnya.
Anggota Komisi IX DPR, Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay. Foto: Dok. Pribadi
Oleh karena itu, dia meminta perlu ada penelitian lebih lanjut. Tentunya dengan melibatkan pihak-pihak yang ahli di bidangnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi perlu dilakukan penelitian serius untuk memastikan penyebab dari kematian pemuda tersebut dan tentu penelitian tersebut harus melibatkan ahli epidemiolog dan dokter-dokter yang mengerti dan memahami," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, seorang pemuda berusia 22 tahun bernama Trio Fauqi Virdaus meninggal dunia setelah disuntik vaksin AstraZeneca. Dia meninggal dunia setelah mengalami demam dan kejang.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: