Pemerintah Diminta Segera Keluarkan Bantuan untuk Tukang Ojek dan Pedagang Kecil

28 Maret 2020 9:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana demo Ojek Online di depan Gedung DPR RI, Jumat (28/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana demo Ojek Online di depan Gedung DPR RI, Jumat (28/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Fraksi NasDem DPR Ahmad Ali meminta agar pemerintah memahami pola perilaku masyarakat dari berbagai lapisan ekonomi. Pola perilaku ini semestinya menjadi pertimbangan dalam mengeluarkan sebuah kebijakan.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa sebab, Mad sapaan Ahmad ini menilai ada kecenderungan khusus yang harus ditekankan pemerintah. Apalagi, bagi masyarakat dengan ekonomi ke bawah.
Hal ini melihat kebijakan yang diterapkan pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19 seperti dengan tak beraktivitas di luar rumah dan menjaga jarak tidak sepenuhnya dipatuhi. Khususnya, oleh masyarakat dengan ekonomi ke bawah.
"Pilihan-pilihan rasional akhirnya menjadi dasar pemikiran dari masyarakat menengah ke bawah. Mereka masih melakukan kegiatan ekonomi di pasar, ngojek, dan berdagang seperti biasa. Padahal potensi penularan sangat tinggi di tempat-tempat keramaian,” kata Mad dalam keterangan yang diterima kumparan, Sabtu (28/3).
Untuk itu, dia menjelaskan perlu kebijakan lain yang lebih menyasar masyarakat dengan ekonomi ke bawah. Seperti, percepatan bantuan langsung tunai non cash.
ADVERTISEMENT
"Segerakan itu agar masyarakat kecil yang terdampak bisa segera menerima bantuan tersebut untuk melakukan social distancing. Perlu langkah-langkah solutif, ketika pemerintah inginkan social distancing berhasil, maka elemen terlemah ini perlu segera terstimulus” jelasnya.
Nantinya, jika kebijakan itu sudah dijalankan maka dia menjamin akan mempengaruhi social distancing yang sudah diterapkan pemerintah sebelumnya.
Artinya, masyarakat yang tadinya masih beraktivitas di luar kini akan lebih di dalam rumah karena kebutuhan mereka sudah ditanggung pemerintah.
Aktivitas jual beli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
"Masyarakat ekonomi menengah ke bawah ini berada dalam piramida ekonomi terbawah. Artinya, skalanya massif dan jumlahnya sangat besar, sehingga perlu diprioritaskan guna mendukung rencana-rencana pemerintah," ujarnya
Sebelumnya, meski pemerintah mengeluarkan berbagai upaya pencegahan penyebaran virus corona namun tetap saja terjadi lonjakan pasien yang terjangkit virus itu.
ADVERTISEMENT
Data terbaru pasien positif corona hari ini yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan adalah sebanyak 1.046 orang, 87 orang di antaranya meninggal dunia serta 46 orang sembuh.
Sementara, DKI Jakarta menjadi kota episentrum penularan dengan pasien terbanyak, disusul Provinsi Jawa Barat dan Banten dan sisanya tersebar di 25 provinsi lainnya.