Pemerintah Kaji Vaksin Corona Dosis Ketiga, Cari Tahu Kombinasi Terbaik

26 Oktober 2021 18:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis menunjukkan vaksin Moderna saat vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur.  Foto: Umarul Faruq/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis menunjukkan vaksin Moderna saat vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur. Foto: Umarul Faruq/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah telah memastikan akan memberikan booster atau vaksin corona dosis ke-3 bagi masyarakat umum mulai tahun 2022 mendatang. Untuk itu, Menteri Kesehatan menyebutkan bahwa saat ini penelitian terkait booster tersebut sedang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Menurut Budi, penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui kombinasi vaksin apa yang terbaik. Artinya, akan ada kemungkinan pemberian booster dilakukan dengan metode pencampuran atau merek dan jenis vaksin ketiga berbeda dengan dua dosis pertama.
"Jadi tahun depan rencananya memang kita akan memberikan booster dan booster-nya ini sekarang sedang dikaji oleh lembaga penelitian bekerja sama dengan ITAGI untuk melihat kombinasi mana yang paling baik," ungkap Budi dalam keterangan pers virtual, Selasa (26/10).
Penelitian yang melibatkan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) tersebut akan melihat seberapa besar reaksi imunitas yang dihasilkan apabila seseorang yang telah mendapat dua dosis Sinovac diberikan booster AstraZeneca atau Pfizer.
Begitu pula dengan kombinasi vaksin AstraZeneca dengan sesama AstraZeneca atau Pfizer maupun Sinovac.
ADVERTISEMENT
"Antara Sinovac-Sinovac, boosternya Sinovac, atau Sinovac-Sinovac-AstraZeneca, atau Sinovac-Sinovac dan Pfizer. Demikian juga dengan AstraZeneca-AstraZeneca yang ketiga AstraZeneca, atau yang ketiga Sinovac dan Pfizer," kata Budi.
"Dan itu penelitian masih berjalan, diharapkan akhir tahun bisa selesai," tutup Budi.
Pemberian booster ini memang dibutuhkan. Sebab, sejumlah penelitian menyebutkan bahwa seseorang yang telah divaksinasi lengkap akan perlahan kehilangan antibodi terhadap COVID-19 setelah 6 bulan.