Pemerintah: Mudik Bisa Buat Masalah, Corona Pindah Dibawa Manusia

1 April 2020 16:19 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (22/3). Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (22/3). Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadhan tak lama lagi akan tiba. Di tengah wabah virus corona, pemerintah pun mengimbau masyarakat tak melakukan tradisi mudik lebaran saat Ramadhan selesai.
ADVERTISEMENT
"Ramadhan sebentar lagi kita hadapi, sudah barang tentu kita rindu mudik. Tapi yang lebih penting mari kita jaga kampung halaman kita tetap sehat," juru bicara penanganan corona, Achmad Yurianto, di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (1/4) sore.
Yurianto mengingatkan penyebaran virus corona terjadi karena di bawa manusia. Sehingga, pergerakan manusia saat mudik lebaran dikhawatirkan dapat memperlebar persebaran COVID-19 tersebut.
"Sebaiknya tidak jalan jauh, tidak mudik. Virus ini berpindah karena dibawa manusia, sehingga pergerakan manusia yang tidak terkendali ini yang jadi masalah," ucapnya.
Ilustrasi Lebaran Foto: Shutter Stock
Pemerintah meminta kerja sama dari masyarakat dalam upaya meredam penyebaran virus corona. Terlebih, orang yang terlihat sehat belum tentu tak terjangkit corona.
"Kita lindungi orang tua, orang-orang rentan agar tidak tertular karena dampaknya akan jadi berat untuk mereka," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Per Rabu (1/4), jumlah pasien positif virus corona di Indonesia mencapai 1.677 orang. Dari jumlah itu tercatat ada 157 pasien meninggal dan 103 pasien lainnya sembuh.
--------
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!