Pemerintah: Pekerja di Kawasan Industri Saat New Normal di Bawah 45 Tahun

27 Mei 2020 16:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. Foto: dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. Foto: dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan memberlakukan penerapan kehidupan new normal di tengah pandemi corona. Sejumlah sektor terkait aktivitas masyarakat akan diatur, termasuk pekerja di sektor industri agar bisa produktif namun tetap sehat.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Gugus Tugas COVID-19, Achmad Yurianto, mengatakan sejumlah hal tengah dibahas oleh pemerintah terkait itu. Mulai dari penerapan physical distancing dengan mengatur jarak di new normal hingga siapa saja yang layak berkantor.
"Demikian pula di kawasan industri, gimana atur jarak dan tetap sehat, apakah kita selektif pada industri yang diizinkan pekerjakan orang-orang yang kondisi bagus, di bawah 45 tahun, kita akan monitoring dan kita nilai, apakah langkah sudah tepat atau kita ketatkan lagi," kata Yuri dalam konferensi pers, Rabu (27/5).
Selain itu, untuk menunjang kepatuhan masyarakat saat new normal, tempat kerja diimbau menyediakan sejumlah fasilitas untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 semisal tempat cuci tangan.
Presiden Joko Widodo diperiksa suhunya saat meninjau kesiapan penerapan prosedur standar New Normal di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, (26/5). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
"Ini penting karena kita harus fasilitasi. Oleh karena itu, kita akan pikirkan transportasi umum dan seterusnya. Parameter ini enggak akan sama tiap provinsi. Maka kajian data dari masing-masing kabupaten sampai provinsi dibutuhkan," kata dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu Yuri juga menyinggung terkait fasilitas umum yang akan bisa beroperasi saat new normal. Akan ada pengecekan terhadap masyarakat agar fasilitas umum hanya diakses orang sehat untuk mencegah adanya penularan virus.
"Siapapun di fasilitas umum, pertokoan supermarket mall adalah orang-orang yang kita yakin secara selektif dia sehat. Tentunya indikator yang kita lakukan adalah ukur suhu tubuh," kata dia.
"Tadi kita diskusikan apakah hanya kita ukur di pintu gerbang atau kita pantau pakai peralatanan yang memnungkinakaan memantau indikasi orang bersuhu tinggi. Ini masih alternataif," pungkas dia.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.