Pemerintah Persilakan Mahasiswa RI di Wuhan Lanjutkan Kuliah di Indonesia
ADVERTISEMENT
Sebanyak 283 WNI yang dievakuasi dari Wuhan , China, telah menuntaskan masa observasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau. Mereka yang mayoritas mahasiswa itu sudah tiba di Jakarta dan selanjutnya pulang ke daerah masing-masing.
ADVERTISEMENT
Kelanjutan studi para mahasiswa yang kuliah di Wuhan itu pun menjadi pertanyaan. Sebab mewabahnya virus corona di China membuat kegiatan kuliah lumpuh. Meski demikian, terdapat beberapa universitas di China yang menggelar kuliah secara online.
Menanggapi hal tersebut, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy , mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan kelanjutan studi para mahasiswa tersebut.
Muhadjir mempersilakan para mahasiswa melanjutkan kuliahnya di Indonesia dengan sistem transfer kredit. Namun pemerintah tak bisa memaksa apabila mereka ingin kembali ke Wuhan setelah wabah virus corona berakhir.
"Kita akan bicarakan lebih lanjut (soal studi mahasiswa di Wuhan) setelah ini selesai. Yang penting ini mereka sudah kembali ke Indonesia dan tenang dulu, biar bersosialisasi dulu," ujar eks Mendikbud dalam keterangannya, Sabtu (15/2).
ADVERTISEMENT
Sementara itu Kepala BNPB, Doni Monardo, menjamin para WNI yang dipulangkan ke kampung halaman sampai di rumah dengan selamat. Doni mengatakan, tiket kepulangan mereka sudah diurus dan disiapkan perwakilan provinsi masing-masing yang nantinya ditagih kembali (reimburse) kepada BNPB.
"Kami juga sudah membekali mereka (para WNI) dengan biaya transportasi sebesar Rp 1 juta per orang. Jadi insyaallah sampai ke kampung halaman," ucap Doni.
Adapun Kemenkes juga telah menerbitkan sertifikat sehat kepada para WNI yang telah menjalani observasi selama 14 hari itu.
Menkes Terawan Agus Putranto menambahkan, Dinas Kesehatan setempat juga akan terus memantau kondisi kesehatan mereka.
"Paling tidak itu akan membantu mereka juga melakukan sosialisasi dengan masyarakat maupun dengan keluarga," pungkasnya.
ADVERTISEMENT