news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemerintah Siapkan Skenario Perlindungan dari Gelombang 3 Corona saat Nataru

6 November 2021 9:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umat Kristiani mengikuti ibadah Misa Natal di Gereja GPIB Sion, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (25/12/2020).  Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Umat Kristiani mengikuti ibadah Misa Natal di Gereja GPIB Sion, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (25/12/2020). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan, pemerintah tengah mengkaji berbagai usulan kebijakan untuk mengantisipasi lonjakan kasus corona pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pengaturan dilakukan untuk melindungi masyarakat dari ancaman gelombang ketiga corona.
ADVERTISEMENT
"Pandemi COVID-19 belum sepenuhnya hilang. Pemerintah mengkaji berbagai usulan kebijakan untuk menghadapi hari Natal dan Tahun Baru 2022," ujarnya dikutip dari siaran pers Kominfo, Sabtu (6/11).
Johnny menegaskan, pada prinsipnya pengaturan dilakukan untuk melindungi masyarakat dari ancaman gelombang ketiga corona. Pasalnya, libur akhir tahun dikhawatirkan akan meningkatkan mobilitas penduduk yang berisiko membawa gelombang ketiga COVID-19 dan bisa berdampak sangat buruk.
"Oleh karena itu, beberapa skenario telah disiapkan pemerintah," ujarnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ia memaparkan, usulan Satgas COVID-19 yang meminta semua tempat wisata dibuka terbatas. Bahkan tempat wisata diminta membuat satgas protokol kesehatan demi memastikan perlindungan masyarakat.
"Adapun, untuk pengaturan lainnya masih dalam pengkajian bersama Kementerian dan Lembaga terkait," ujarnya.
Johnny juga mengatakan, pemerintah terus mengingatkan pengetatan dan pengawasan protokol kesehatan, khususnya di gereja pada saat perayaan Natal. Pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi akan lebih dimaksimalkan di tempat-tempat umum untuk pengawasan dan tracing pada masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah terus mendorong masyarakat Indonesia tetap mematuhi prokes agar kasus penurun COVID-19 di Indonesia dapat konsisten," ujarnya.
Sejumlah wisatawan mengunjungi kawasan Pantai Pandawa, Badung, Bali, Jumat (1/1/2021). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
Terpisah, Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia DR. dr. Hariadi Wibisono mengatakan, dalam beberapa hari terakhir sudah ada tren kenaikan kasus. Di antaranya, terjadi kenaikan dari 600 kasus positif melonjak menjadi 800 kasus. Hal ini terjadi bahkan saat kita belum memasuki libur Nataru.
Untuk itu, dia menegaskan, aturan yang tegas membatasi mobilitas masyarakat sangat diperlukan untuk menghindari gelombang ketiga corona.
"Perlu dilakukan pembatasan seperti saat mudik lebaran lalu kalau tidak bisa, kita malah akan set back," ujar Hariadi.
Infografik pergeseran 2 hari libur 2021, dan peniadaan cuti Natal. Foto: kumparan