Pemerintah soal Budaya Cuci Tangan: Khasnya Orang RI, Ada Ancaman Baru Bergerak

15 Oktober 2020 11:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Cuci Tangan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cuci Tangan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia menyebut kesadaran masyarakat untuk cuci tangan pakai sabun meningkat di tengah pandemi COVID-19. Ini menggembirakan, walaupun belum seluruh populasi melaksanakan ini.
ADVERTISEMENT
"Jadi ada tantangan, lawannya COVID. Itu khasnya orang Indonesia, kalau ada ancaman baru hatinya bergerak. Oh iya. Kalau enggak ada ancaman... haha," kata Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Kesehatan Kemenko PMK Agus Suprapto dalam 'Kampanye Nasional Cuci Tangan' yang ditayangkan Youtube Kemenkes, Kamis (15/10).
"Jadi akhirnya mereka terpaksa harus cuci tangan. Tapi ini suatu pemicu bagi semua pihak. Memang benar cuci tangan berpengaruh sangat besar," sambungnya.
Ilustrasi Cuci Tangan. Foto: Shutter Stock
Ia menjelaskan, misal diare bisa dicegah sampai 45 persen dengan cuci tangan pakai sabun. Hal ini sangat bermanfaat terutama untuk anak-anak.
"Padahal kalau pada anak kecil diare itu pengaruhnya besar pada kesehatan berikutnya. Begitu diare penyakit lain mudah masuk. Ketika diare, kurang gizi. Begitu diare apa yang dia masukkan akan keluar lagi. Maka dia akan dehidrasi," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, ia mengimbau seluruh orang tua di Indonesia untuk membiasakan anak-anaknya rajin cuci tangan pakai sabun. Tak cuma mencegah COVID-19, tapi penyakit lain juga.