Pemerintahan Joe Biden Kembali Berlakukan Aturan Migran Kontroversial Era Trump

3 Desember 2021 10:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang migran berjalan dengan seorang anak di sebuah stadion ketika mereka berharap untuk menerima bantuan dari pemerintah Meksiko untuk mendapatkan visa kemanusiaan untuk transit wilayah Meksiko. Foto: REUTERS/Jose Luis Gonzalez
zoom-in-whitePerbesar
Seorang migran berjalan dengan seorang anak di sebuah stadion ketika mereka berharap untuk menerima bantuan dari pemerintah Meksiko untuk mendapatkan visa kemanusiaan untuk transit wilayah Meksiko. Foto: REUTERS/Jose Luis Gonzalez
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Joe Biden kembali memberlakukan kebijakan migran warisan era Donald Trump. Kebijakan tersebut sempat dicabut Biden di awal masa pemerintahannya.
ADVERTISEMENT
Di bawah Donald Trump, Amerika Serikat memberlakukan kebijakan kontroversial yang kerap disebut: 'Tetap di Meksiko'. Program tersebut berisi perintah terhadap puluhan ribu imigran asing untuk terus berada di perbatasan Meksiko sampai izin masuk ke AS diberikan.
Joe Biden sempat menyatakan, kebijakan imigrasi yang diberi nama resmi Protokol Perlindungan Migran (MPP) tidak manusiawi. Ia pun berjanji membatalkan MPP dan mengganti dengan aturan lebih manusiawi.
Para migran dari Amerika Tengah duduk di gerbong barang dan rel saat menunggu keberangkatan kereta barang untuk melanjutkan perjalanan menuju Mexico City. Foto: Reuters
Awalnya langkah Biden tersebut berhasil dilakukan. Tim hukum pemerintahan Biden membatalkan aturan lewat gugatan ke pengadilan. Kebijakan MPP akhirnya berhenti pada Januari 2021.
Pada Agustus 2021, pengadilan federal menyatakan gugatan Biden cacat prosedur. Akibatnya, MPP era Trump harus kembali berlaku.
Pemerintahan Biden memastikan akan mematuhi perintah pengadilan federal. Kementerian Keamanan Dalam Negeri (DHS) menyatakan, MPP mulai berlaku pada 6 Desember 2021.
ADVERTISEMENT
"DHS siap untuk kembali mengimplementasikan MPP saat Pemerintah Meksiko membuat keputusan final untuk kembali menerima individu yang terdaftar dalam program (MPP)," sebut DHS.
Suasana kamp darurat untuk para Migran Honduras di Meksiko. Foto: Reuters
Sementara itu, Meksiko pada Kamis (2/12/2021) waktu setempat menyatakan, pada dasarnya mereka tidak mau mengirim balik imigran yang sedang menunggu status suakanya ke negaranya masing-masing.
"Meksiko memutuskan, atas dasar kemanusiaan dan ini hanya sementara dilakukan, kami tak tidak akan memulangkan imigran yang menunggu pengajuan suaka imigrasi AS ke negaranya," ucap Kemlu Meksiko.