Pemicu Bentrok PP dan PSHT di Bekasi: Tak Mau Bayar Kopi

22 Mei 2020 10:25 WIB
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah petugas kepolisian dan prajurit TNI berjaga di ruko yang rusak pascabentrokan ormas di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5). Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah petugas kepolisian dan prajurit TNI berjaga di ruko yang rusak pascabentrokan ormas di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5). Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
ADVERTISEMENT
Polrestro Bekasi Kota masih mendalami penyebab bentrok yang melibatkan kelompok warga di idi Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bekasi Barat, Kamis (21/5) malam.
ADVERTISEMENT
Dari hasil pemeriksaan sementara, diduga penyebab bentrok karena salah satu anggota kelompok tidak membayar kopi yang dipesannya.
“(Pedagang) Toto buka warung kopi di Bintara, Bekasi, dekat posnya Pemuda Pancasila. Ternyata setiap malam anggota Pemuda Pancasila yang di pos selalu pesan kopi lebih dari 6 gelas tapi tidak mau membayar,” kata Kasubag Humas Polres Bekasi Kompol Erna Ruswin lewat keterangannya, Jumat (22/5).
Sejumlah petugas kepolisian berjaga di ruko yang rusak pascabentrokan ormas di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5). Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Erna menuturkan, karena kondisi warung sepi akibat corona, Toto lalu menagih para pemuda itu agar membayar kopi. Tapi, malah disambut dengan tidak baik.
“Toto minta uang kopi dan terjadi adu mulut sehingga Iwan (anggota ormas) marah dan menendang Toto. Kemudian Toto membanting Iwan yang mengakibatkan kepalanya luka. Selanjutnya sekitar 3 orang Pemuda Pancasila mengeroyok Toto,” rinci Erna.
ADVERTISEMENT
"Pada saat pengeroyokan tersebut Pemuda Pancasila mengeluarkan kalimat menantang organisasi silat Persatuan Setia Hati Terate (PSHT), perguruan silat yang diikuti oleh Toto," tambah dia.
Sejumlah petugas kepolisian berjaga di ruko yang rusak pascabentrokan ormas di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5). Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Setelah itu, mereka bubar. Erna menyebut, kedua pihak sempat dimediasi oleh kepolisian. Tapi, mediasi yang dilakukan tak menyurutkan bentrok kedua kelompok ini untuk melanjutkan aksi saling serang.
“Pada pukul 03.00 WIB dilaksanakan mediasi dan perdamaian oleh kedua belah pihak dengan menandatangani surat perdamaian dan dokumentasi,” ucap Erna.
Bentrokan kembali terjadi pada pukul 15.00 WIB. Kapolres Metro Kota Bekasi Kombes Pol Wijonarko menyatakan, bentrokan membuat 4 sepeda motor yang terparkir jadi sasaran pembakaran.
"Para anggota silat Setia Hati Terate mendatangi TKP dan mencari pelaku dari Pemuda Pancasila. Sehingga terjadi konsentrasi massa dari anggota silat Persaudaraan Setia Hati Terate di lokasi," tutur Erna.
ADVERTISEMENT
"Jam 17.00 WIB dari ormas PSHT mendatangi ke lokasi Jalan I Gusti Ngurah Rai kemudian kita tindak lanjuti dan mereka sebagian kita bawa ke Polsek untuk mediasi," tutup Erna.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.